Selasa 13 Feb 2024 21:00 WIB

Film Dirty Vote, Wapres: Pemerintah akan Perhatikan Suara-Suara itu

Film Dirty Vote merupakan produk seni.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erdy Nasrul
Wapres Maruf Amin
Foto: Antara
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin turut menanggapi  film dokumenter berjudul Dirty Vote. Film ini dirilis di akun Youtube Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) pada Ahad (11/02/2024).

Di mana film dokumenter tersebut menjadi perhatian di dunia maya karena membongkar dugaan praktik kecurangan dan pelanggaran yang melibatkan oknum pejabat pemerintah. 

Baca Juga

Diketahui film dokumenter berdurasi 1 jam 57 menit dan dibintangi 3 (tiga) pakar hukum tata negara yakni Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Film ini pun selain trending di platform media sosial X (Twitter), juga mendapatkan beragam komentar dari masyarakat.

Ma'ruf menilai film Dirty Vote itu merupakan salah satu bentuk dinamika politik pada perhelatan Pemilu 2024. Menurutnya, secara umum film ini menggambarkan keinginan agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik, dan pemerintah akan merespons keinginan tersebut.

“Saya kira itu dinamika dari politik. Saya pikir nanti tentu pemerintah kalau itu sasarannya pemerintah, tentu pemerintah akan memperhatikan suara-suara itu,” kata Ma'ruf, dikutip dari Wapresri.go.id, Selasa (13/2/2024).

Sebagai bagian dari aspirasi, menurut Wapres, pemerintah akan merespons dengan baik berbagai masukan yang terkandung dalam film Dirty Vote sebagai upaya mewujudkan Pemilu yang bersih dan bebas dari kecurangan.

“Kita harapkan bahwa keinginan-keinginan yang lebih baik itu tentu harus direspons dengan baik pula,” ucap Ma'ruf.

Ia mengingatkan yang terpenting saat ini adalah bagaimana pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik serta tidak menimbulkan permusuhan dan perpecahan di masyarakat.

Ma'ruf tidak ingin pasca Pemilu, masyarakat kembali terbelah karena perbedaan pilihan. Wapres menekankan kepada berbagai pihak terkait, khususnya para pelaksana dan pengawas di lapangan agar terus menjaga proses Pemilu yang berjalan dengan jujur dan adil.

“Mudah-mudahan tidak terjadi ketidakjujuran (yang digambarkan film Dirty Vote) itu, mudah-mudahan tidak terjadi. Harapan kita semua seperti itu, supaya Pemilu ini berjalan dengan lancar,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement