REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat mewaspadai potensi banjir di sekitar 50 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di wilayah tersebut. KPU Jakbar mengeklaim langkah antisipasi potensi banjir sudah dilakukan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat Endang Istianti mengatakan, antisipasi dilakukan dengan beberapa cara seperti memindahkan atau menggeser lokasi TPS dan menambah penutup pada TPS saat hujan. "Memindahkan TPS dari lokasi rawan banjir. Kemudian, tenda TPS yang didirikan di tengah lapangan agar diberikan penutup pada bagian atas dan sekeliling tenda TPS saat hujan," kata Endang.
Ia berharap tidak terjadi hujan pada hari H pemilu atau tepatnya pada Rabu (14/2/2024). "Ya itu kan cuma rawan, tapi kita kan berdoa seperti hari ini, nggak hujan nih. Insya Allah besok juga. Kalau positif tidaklah (hujan)," kata Endang.
Adapun sebagian besar dari 50 lokasi TPS di lokasi rawan banjir tersebut tersebar di Kecamatan Cengkareng dan Tambora. "Iya tersebar, tapi memang di Cengkareng sama sebagian kecil Tambora. Itu kan berdasarkan BPBD ya, menilai katanya daerah situ banjir," kata Endang.
Menurut Endang, banjir di TPS rawan tersebut hanya akan terjadi jika terjadi hujan lebat dalam waktu yang cukup lama. "Tapi kalau menurut kita sih, kalau hujan badai besar baru terjadi banjir. Kalau cuma hujan sejam atau dua jam itu tidak banjir di situ," ujar Endang.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Jakbar) bersama KPU setempat telah melakukan simulasi kesiapsiagaan musim hujan di Waduk Perumahan Citra 8, Kelurahan Pengadungan, Kalideres. Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebutkan bahwa simulasi tersebut juga menjadi simulasi pengamanan kotak suara KPU Jakbar pada musim hujan.