Selasa 13 Feb 2024 20:06 WIB

Kiai Marsudi Ajak Tokoh Agama Sinergi Tekan Angka Kasus Stunting 

Kiai Marsudi soroti peran penting ulama dalam tangani stunting.

Waketum KH Marsudi Syuhud berbicara di Rakornas KPRK MUI di Jakarta, Senin (12/2/2024)
Foto: Istimewa
Waketum KH Marsudi Syuhud berbicara di Rakornas KPRK MUI di Jakarta, Senin (12/2/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, MUI.OR.ID— Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud, mengapresiasi Aksi Zero Stunting. Aksi ini merupakan program unggulan yang diinisiasi Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI di 2024.

Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPRK MUI di Istana Wakil Presiden. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin Senin (12/02/2024).

Baca Juga

Stunting erat kaitannya dengan ibu-ibu. Dari mereka inilah, gejala awal stunting pada anak bisa dilihat dan dicegah secara cepat,” kata Kiai Marsudi.

Menurut dia, persoalan stunting bukanlah hal yang sederhana. Sebab untuk melahirkan generasi yang sehat, sang ibu harus terpenuhi gizi dan asupannya. Pemenuhan gizi memerlukan kondisi ekonomi yang memadai, khususnya saat seorang ibu dalam kondisi hamil.

“Tidak dapat dimungkiri, kondisi stunting salah satunya dipicu oleh keadaan ekonomi. Anak dari para kaum dhuafa rentan mengalami kondisi seperti ini,” bebernya.

Kiai Marsudi juga menyampaikan terima kasihnya atas sambutan terbuka dari Pemerintah, dalam hal ini Wakil Presiden menyambut program yang dicanangkan oleh KPRK MUI ini. 

Dia menilai, semua unsur harus saling berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan stunting yang masih menyimpan banyak PR tersebut.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin menyampaikan apresisi kepada KPRK MUI, penanggulangan stunting juga merupakan tugas ulama.

"Saya mengapresiasi upaya dari KPRK MUI mengusung Aksi Zero Stunting. Penanggulangan stunting jadi tugasnya ulama. Sebab, tugas ulama yaitu melakukan perbaikan," katanya.

Wapres menjelaskan, ulama merupakan pewaris para Nabi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim, bahwa misi kenabian adalah melakukan perbaikan.

Adapun perbaikan yang dimaksud menyangkut semua aspek keagamaan dan kemasyarakatan. Persoalan stunting inilah yang masuk dalan aspek kemasyarakatan.

"Penanganan stunting menjadi penting sebab ini akan melahirkan generasi yang lemah. Padahal jika suatu negara ingin maju, generasi yang dilahirkan harus unggul," jelas Wapres.

Baca juga: 10 Cara Keluar dari Kesulitan Masalah Hidup Menurut Alquran dan Hadits

Pernyataan tersebut juga bersandar kepada hadis Rasulullah yang dikutip oleh Wapres saat sambutan berikut:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasa'i).

Melalui pedoman tersebut, Wapres meminta kepada berbagai pihak untuk kolaborasi dalam banyak upaya menurunkan stunting. Tentunya kerja sama dengan cerdas dan keras yang mampu mewujudkan cita-cita tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement