Selasa 13 Feb 2024 20:30 WIB

Presiden dan Chairman Daihatsu Motor Mengundurkan Diri 

Skandal uji keselamatan Daihatsu menjadi sorotan.

Presiden Daihatsu Motor Co yang akan menjabat 1 Maret 2024, Masahiro Inoue (kanan) dan Presiden Toyota Motor Corp Koji Sato menghadiri konferensi pers bersama saat wartawan mengangkat tangan untuk bertanya di Tokyo, Jepang, Selasa (13/2/2024).
Foto: REUTERS
Presiden Daihatsu Motor Co yang akan menjabat 1 Maret 2024, Masahiro Inoue (kanan) dan Presiden Toyota Motor Corp Koji Sato menghadiri konferensi pers bersama saat wartawan mengangkat tangan untuk bertanya di Tokyo, Jepang, Selasa (13/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Toyota Motor Corp mengatakan pada Selasa presiden dan chairman Daihatsu Motor akan mengundurkan diri hampir setahun setelah skandal uji keselamatan tabrakan terbuka ke masyarakat.

Kepergian dua orang berpengaruh di Daihatsu merupakan salah satu perubahan paling drastis yang dilakukan Daihatsu sejauh ini, seiring upaya Toyota mengembalikan merek tersebut sebagai salah satu pembuat mobil kompak paling ikonik di Jepang.

Baca Juga

Toyota menghadapi potensi hantaman berat terhadap reputasinya akibat tidak diakuinya sertifikasi keselamatan di Daihatsu, masalah tata kelola di perusahaan pembuat truk Hino Motors (7205.T), dan masalah produk mobil diesel di afiliasi Toyota Industries.

Skandal di ketiga perusahaan tersebut memicu permintaan maaf yang jarang terjadi dari Pimpinan Toyota Akio Toyoda bulan lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/2/2024), produsen mobil terlaris di dunia itu mengatakan bahwa CEO Daihatsu untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, Masahiro Inoue, akan menggantikan Soichiro Okudaira sebagai presiden Daihatsu efektif 1 Maret.

“Chairman Daihatsu, Sunao Matsubayashi, juga akan mundur dan tidak akan digantikan,” tambah Toyota.

Okudaira telah bekerja di Toyota selama hampir empat dekade sebelum menjadi presiden Daihatsu pada tahun 2017, setahun setelah perusahaan tersebut menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota.

Namun, Chief Executive Toyota Koji Sato mengatakan kepada wartawan bahwa perubahan organisasi di Daihatsu tidak dilakukan sebagai hukuman bagi para eksekutif yang keluar.

Dari segi volume, Daihatsu menyumbang 7 persen dari total penjualan grup Toyota sebanyak 11,2 juta kendaraan pada tahun 2023, termasuk merek mewah Lexus dan Hino Motors.

Mengingat kesalahan dalam pengajuan sertifikasi uji keselamatan, Daihatsu juga akan dikeluarkan dari kemitraan kendaraan komersial yang dikenal sebagai Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT), kata produsen mobil tersebut dalam pernyataan terpisah.

Kemitraan yang dijalin pada April 2021 oleh Toyota, Hino dan Isuzu Motors untuk memfasilitasi pengembangan teknologi kendaraan niaga, dua perusahaan  Suzuki Motor dan Daihatsu bergabung pada bulan Juli tahun yang sama.

“Sebanyak 10 persen saham Daihatsu dalam kemitraan ini akan dialihkan ke Toyota,” kata pernyataan itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement