Selasa 13 Feb 2024 21:29 WIB

H-1 Pencoblosan, Komnas HAM Singgung Rekam Jejak Kandidat

Pemilik hak suara didorong mencari tahu rekam jejak kandidat di Pemilu 2024.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus raharjo
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro berbincang bersama Ketua KPU Hasyim Asyari saat acara Deklarasi Pemilu Ramah Hak Asasi Manusia (HAM) di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Ahad (11/6/2023). Komnas HAM bersama dengan penyelenggara pemilu serta partai politik melakukan deklarasi Pemilu  Ramah HAM sehingga diharapakan dapat mewujudkan pemilu 2024 yang Luber dan Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro berbincang bersama Ketua KPU Hasyim Asyari saat acara Deklarasi Pemilu Ramah Hak Asasi Manusia (HAM) di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Ahad (11/6/2023). Komnas HAM bersama dengan penyelenggara pemilu serta partai politik melakukan deklarasi Pemilu Ramah HAM sehingga diharapakan dapat mewujudkan pemilu 2024 yang Luber dan Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan Pemilu 2024 merupakan momentum yang sangat menentukan bagi masa depan demokrasi bangsa serta pemenuhan hak sipil dan politik seluruh warga negara. Komnas HAM mengingatkan pemilih agar mencermati rekam jejak kandidat.

Komnas HAM mengimbau supaya masyarakat menyalurkan hak pilihnya dengan bijak sesuai hati nurani. "Komnas HAM berharap agar setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya secara kritis dan rasional untuk memilih pemimpin dan para wakil rakyat terbaik yang akan menduduki lembaga eksekutif dan legislatif," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangannya pada Selasa (13/2/2024).

Baca Juga

Komnas HAM bahkan mendorong pemilih supaya mencari tahu rekam jejak kandidat yang akan dipilih. Sehingga pemilih dapat menyalurkan suaranya dengan informasi yang memadai tentang kandidat.

"Publik diharapkan tidak hanya mempelajari visi, misi, dan program kerja para kandidat, tetapi juga rekam jejak dan pengalaman para kandidat," ucap Atnike.

Selain itu, Komnas HAM berharap masyarakat kritis dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang saat ini serta mengabaikan berbagai tindakan manipulasi seperti hoaks, isu SARA, maupun politik uang.

"Menghimbau masyarakat untuk turut serta secara aktif mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan sesuai aturan, kode etik, dan nilai-nilai demokrasi," ucap Atnike.

Komnas HAM juga meminta seluruh jajaran penyelenggara Pemilu agar mengedepankan profesionalitas dan integritas dalam menjamin terpenuhinya hak pilih seluruh warga negara. "Terutama hak pilih kelompok marginal-rentan," ucap Atnike.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement