REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mencari bantuan dan dukungan profesional ketika menghadapi tekanan mental atau emosional pada ajang demokrasi lima tahunan itu. Calon legislatif maupun tim sukses yang kalah bisa mendatangi puskesmas untuk mendapatkan pendampingan psikolog.
"Ada psikolog yang tersebar di 25 puskesmas se-DKI Jakarta," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Luigi di Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Adapun ke-25 puskesmas yang dimaksud, yaitu Puskesmas Cempaka Putih, Puskesmas Gambir, Puskesmas Johar Baru, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Menteng, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Senen, dan Puskesmas Tanah Abang untuk Jakarta Pusat.
Lalu, Puskesmas Cilincing untuk wilayah Jakarta Utara, kemudian Puskesmas Palmerah, Puskesmas Tamansari, dan Puskesmas Kembangan untuk Jakarta Barat.
Selanjutnya, yakni Puskesmas Pancoran, Puskesmas Tebet, Puskesmas Setiabudi, Puskesmas Mampang Prapatan, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Kebayoran Baru, dan Puskesmas Cilandak untuk Jakarta Selatan.
Sementara itu, mereka yang membutuhkan dukungan psikolog di Jakarta Timur bisa mendatangi Puskesmas Pasar Rebo, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Cipayung, Puskesmas Kramatjati, Puskesmas Duren Sawit, dan Puskesmas Matraman.
Dokter Luigi mengatakan secara umum, stres dan tekanan psikologis sering terjadi pada peserta pemilu yang gagal. Namun, belum ada data terkait ini pada Pemilu 2019 silam karena Dinkes DKI tidak melakukan pengumpulan data.
"Di Pemilu 2024 ini, dengan adanya fasilitas dan layanan kesehatan jiwa yang semakin baik, kami akan mendata peserta pemilu yang gagal dan berobat ke fasilitas kesehatan kami di Provinsi DKI Jakarta," kata dia.