Rabu 14 Feb 2024 06:08 WIB

Selama Tiga Hari Masa Pemilu, Puskesmas di Kota Bandung Buka 24 Jam

Pemkot Bandung juga memberikan suplemen bagi para penyelenggara Pemilu 2024

Petugas kesehatan mengukur tinggi badan calon petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat pemeriksaan kesehatan di UPT Puskesmas Puter, Bandung, Jawa Barat
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan mengukur tinggi badan calon petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat pemeriksaan kesehatan di UPT Puskesmas Puter, Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tak hanya siap terkait logistik, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung turut menyediakan fasilitas kesehatan untuk menunjang suksesnya Pemilu 2024. Salah satunya dengan membuka 80 puskesmas selama 24 jam dari 14-15 Februari 2024. Bahkan, ada 8 puskesmas yang rencananya tetap beroperasi 24 jam hingga 16 Februari 2024.

"Kami ingin agar kesehatan para petugas penyelenggara pemilu bisa tetap terjaga. Oleh karena itu, Pemkot Bandung menyediakan layanan faskes 24 jam. Kami juga memberikan suplemen bagi para penyelenggara agar bisa bekerja lebih optimal," ujar Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, belum lama ini.

Baca Juga

Bambang mengimbau, agar para petugas mampu mengelola fisik dan waktu. Sehingga kejadian pahit seperti pemilu 5 tahun lalu tak terulang kembali. Bambang juga berharap agar tahun ini tingkat partisipasi pemilih di Kota Bandung bisa semakin meningkat.

"Pemilu sebelumnya kita mencapai 87 persen. Kali ini partisipasi kita harus bisa di angka 90 persen. Pemkot Bandung bersama Forkopimda sangat mendukung terselenggaranya dan terwujudnya pemilu yang kondusif, aman, damai, dan sejuk," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menyebutkan, seluruh puskesmas akan mulai beroperasi 24 jam pada 14 Februari 2024 mulai dari pukul 10.00 WIB hingga tanggal 15 Februari 2024 di pukul 22.00 WIB.

"Namun, pada 16 Februari, ada 8 puskesmas yang tetap buka untuk mengantisipasi jika ternyata masih ada kegiatan pemilu. Kami siap memberikan bantuan dan pertolongan jika ada yang membutuhkan tenaga medis," kata Anhar.

Ia memaparkan, 57.084 petugas pemilu telah diskrining kesehatannya oleh tenaga kesehatan puskesmas. "Para petugas ini terdiri atas KPPS, Bawaslu, dan linmas. Hasilnya 2.913 orang terindikasi hipertensi, 32 orang terindikasi stroke, 115 orang terindikasi memiliki penyakit jantung, dan 670 terindikasi memiliki gangguan mental emosi," katanya.

Menurut Anhar, hal ini bisa menjadi potensi masalah jika tekanan pekerjaan dan kondisi fisik para petugas melemah. Sehingga ia berharap, pihak kewilayahan juga turut membantu dalam hal kewaspadaan.

"Jika ada petugas yang sudah terlihat lelah, segera infokan ke puskesmas. Biar petugas puskesmas segera datang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Petugas kami sudah punya data by name dan by address pasien," katanya.

Ia juga menyebut, vitamin telah terdistribusi ke seluruh puskesmas. Para petugas puskesmas pun telah mendistribusikan suplemen tersebut ke petugas KPPS, linmas, Babinsa, Babinkamtibmas, dan petugas kewilayahan yang terlibat intens dalam pelaksanaan pemilu.

"Bila masih ada kekurangan jumlah, segera kontak puskesmas agar bisa meminta penambahan dari Dinkes secepatnya," kata Anhar seraya mengatakan, jumlah vitamin yang diberikan Dinkes Kota Bandung bisa dikonsumsi dari tanggal 12-15 Februari 2024. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement