Rabu 14 Feb 2024 07:39 WIB

Pelajar Indonesia Tewas Tertimpa Pohon 10 Ton di Australia, Bahayakah Berteduh di Pohon?

Wanita berstatus pelajar ini tertimpa pohon 10 ton saat berteduh ketika jogging.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Pengendara motor melintas di dekat  pohon tumbang (ilustrasi). Seorang WNI meninggal setelah tertimpa pohon di Australia. Berteduh di bawah pohon sangat berbahaya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat pohon tumbang (ilustrasi). Seorang WNI meninggal setelah tertimpa pohon di Australia. Berteduh di bawah pohon sangat berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita asal Indonesia meninggal dunia setelah tertimpa pohon di Adelaide, Australia. Dia adalah Alifia Soeryo, seorang pelajar internasional Indonesia berusia 22 tahun. 

Dilansir 7 News, Selasa (13/2/2024), Alifia sedang jogging di Park 10 di War Memorial Dr, Adelaide Utara. Dia berhenti untuk beristirahat di bawah naungan pohon karet besar, yang tiba-tiba patah dan menimpa dirinya. Warga setempat mengatakan pohon itu bertahun-tahun sebelumnya telah terbelah di batangnya dan tumbuh menjadi dua bagian. Bagian terbesar, yang beratnya sekitar 10 ton, patah dan tumbang, menghancurkan Alifia. 

Baca Juga

Dari kejadian ini kita mengetahui bahwa berlindung di bawah pohon bisa sangat berbahaya, terutama saat terjadi badai petir. Dilansir dari Fox News, terdapat penjelasan mengapa berlindung di bawah pohon sangat berbahaya saat terjadi badai petir. 

“Saat saluran petir awal bergerak cepat dari awan menuju tanah, ia hanya mencari koneksi terdekat,” kata Jon Jensenius dari National Lightning Safety Council.

"Hubungan terdekat tersebut biasanya merupakan salah satu objek yang lebih tinggi di area terdekat, yang sering kali berupa pohon," ujarnya.

Jensenius mengatakan meskipun benda-benda tinggi tidak menarik petir, mereka lebih mungkin tersambar petir. Dia menyebut saat petir menyambar pohon, muatannya tidak menembus jauh ke dalam tanah, melainkan menyebar ke sepanjang permukaan tanah dalam sesuatu yang disebut arus tanah. 

“Hal ini membuat seluruh area di sekitar pohon berbahaya, dan siapa pun yang berdiri di bawah atau di dekat pohon rentan terhadap arus tanah yang berpotensi mematikan ini. Selain itu, bagi mereka yang berdiri dalam jarak beberapa kaki dari pohon, muatan petir, atau sebagian dari muatan tersebut, dapat melompat dari pohon langsung ke orang tersebut,” ujar Jensenius. 

Saat hujan, jangan mencari perlindungan di bawah pohon. Temukan gedung atau kendaraan beratap keras dan jangan menunggu hingga menit terakhir untuk mencari perlindungan. 

Dilansir Spectrum News BN 9, petir dapat menyambar lebih dari 16,09 km jauhnya dari badai petir. Jika mendengar suara guntur, Anda berisiko tersambar petir, meskipun di tempat Anda tidak hujan. Ingat: “Saat guntur menderu, masuklah ke dalam rumah!”.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement