Rabu 14 Feb 2024 08:16 WIB

Masyarakat Jangan Takut Laporkan Kecurangan Pemilu 

Pemilihan umum yang jujur, adil, bebas, dan rahasia harus mampu diwujudkan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fitriyan Zamzami
Petugas PPSU mengangkut kotak suara untuk didistribusikan di Kantor Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas PPSU mengangkut kotak suara untuk didistribusikan di Kantor Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 yang digelar Rabu (14/2/2024) ini. Ketua Komisi A DPRD DIY pun meminta agar masyarakat tidak takut untuk melapor jika menemukan kecurangan selama berlangsungnya proses pemilu. 

 

"Masyarakat luas jangan takut laporkan jika temui kecurangan pemilu. Ayo wujudkan pemilu yang bermartabat dan berbudaya," kata Eko dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024). 

 

Eko juga menuturkan bahwa komitmen penyelenggaraan pemilihan umum yang jujur, adil, bebas, dan rahasia harus mampu diwujudkan oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu. Penyelenggara pemilu harus professional bekerja, meski ada banyak catatan pelaksanaan Pemilu 2024. "Bawaslu harus bekerja profesional," ucapnya. 

 

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro juga mengatakan bahwa ada harapan rakyat Indonesia bisa menjalankan hak pilih dengan mencoblos pemimpin dan wakil rakyat secara merdeka. 

 

"Jangan berpikir soal sumbangan, sogokan hari ini. Kalau sudah memilih, di bilik suara gunakan sebaiknya. Jangan pernah takut menegakan kebenaran dan keadilan dengan nyoblos," kata Koentjoro. Ia juga menekankan pentingnya pedoman moral dan etika dalam kehidupan kebangsaan menghadapi Pemilu 2024 ini. 

 

"Gunakan rasa, mana yang salah dan benar. Pilihan di bilik suara bagian dari pilihan merdeka sebagai hak warga negara," ucapnya. Memasuki masa tenang, akademisi dari berbagai kampus di tanah air membuat seruan moral agar demokrasi Indonesia tidak diwarnai dengan kecurangan. Dalam berbagai pernyataan yang dikemukakan akademis, Pemilu 2024 dikatakan harus bebas intimadasi kepada rakyat pemilih dan berlangsung  tertib, jujur, adil, bebas dan rahasia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement