Rabu 14 Feb 2024 08:17 WIB

Penjelasan Alquran Soal Fenomena Sungai di Bawah Laut

Temuan sungai di bawah laut ini tidak terlepas dari kisah tentang seorang ahli oseanografer dan ahli menyelam terkemuka

Rep: Muhyiddin Yamin/ Red: Partner
.
Foto: network /Muhyiddin Yamin
.

Ilustrasi Sungai di dasar laut
Ilustrasi Sungai di dasar laut

OCEANIA.ID -- Alquran tidak secara eksplisit menjelaskan fenomena sungai di bawah laut. Namun, dalam surat Al-Furqan ayat 53, Allah SWT menyebutkan bahwa ada dua laut mengalir berdampingan, yang satu tawar dan yang lain asin.

Dalam buku Alquran dan Sains yang diterbitkan Rumah Fiqih Publishing, Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, temuan sungai di bawah laut ini tidak terlepas dari kisah tentang seorang ahli oseanografer dan ahli menyelam terkemuka dari Prancis. Namanya Jacques Yves Cousteau.

Pada suatu hari, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, Jacques Yves Cousteau tiba-tiba menemukan kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi air laut dan air tawar di bawah laut itu.

Fakta dan penemuan Jacques Yves Cousteau itu dikaitkan dengan Alquran yang sejak 14 abad yang lalu telah menyebutkan fenomena adanya sungai air tawar di bawah laut.

Allah SWT berfirman:

۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا

Artinya: "Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar serta segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus". (QS Al-Furqan [25]: 53).

Menukil Tafsir Tahlili Kemenag RI, ayat ini berisi tanda kekuasaan Allah yang keempat, yaitu Dia yang membiarkan dua macam air mengalir berdampingan, yang satu tawar dan segar, sedangkan yang lain asin dan pahit, seperti yang terjadi di muara sungai-sungai besar.

Namun demikian, walaupun berdekatan rasa airnya tidak bercampur seolah-olah ada dinding yang membatasi di antara keduanya, sehingga yang satu tidak merusak rasa yang lainnya. Walaupun menurut pandangan mata kedua lautan itu bercampur, namun pada kenyataannya air yang tawar terpisah dari yang asin dengan kekuasaan Allah seperti dalam firman-Nya:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ ١٩ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ ٢٠

Artinya: "Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS ar-Rahman [55]: 19-20).

Menurut para ilmuwan, Allah telah menciptakan pemisah air laut dan sungai, walaupun air sungai terjun dengan derasnya dari tempat tinggi. Barzakh (pemisah) ini berfungsi menghalangi kedua air untuk tidak saling menghapus ciri-cirinya. Laut asin dan tawar seolah-olah sudah ada dinding pembatas di antara keduanya, sehingga tidak bercampur aduk. Manusia dapat menentukan pilihannya karena baik air asin maupun tawar ada gunanya.


Pada tahun 1873, para pakar ilmu kelautan Inggris (dengan kapal Challenger) menemukan perbedaan ciri-ciri laut dari segi kadar garam, temperatur, jenis ikan/binatang, dan sebagainya. Setiap jenis air berkelom-pok dengan sendirinya dalam bentuk tertentu, terpisah dari jenis air yang lain betapapun ia mengalir jauh. Air Sungai Amazon yang mengalir deras ke laut Atlantik sampai batas 200 mil, masih tetap tawar. Mata air-mata air di Teluk Persia mempunyai ikan-ikan yang khas dan masing-masing tidak hidup kecuali di lokasinya.

Kedua laut dimaksud adalah lautan yang memenuhi sekitar ¾ bumi ini serta sungai yang ditampung oleh tanah dan yang memancarkan mata air-mata air serta sungai-sungai besar yang kemudian mengalir ke lautan. Barzakh (pemisah) adalah penampungan air yang terdapat di bumi itu dan saluran-saluran bumi yang menghalangi air laut bercampur dengan air sungai sehingga tidak mengubahnya menjadi asin.

Keadaan air asin yang merambah atau mengalir dari lautan ke batu-batuan di dekat pantai, namun ia tidak bercampur dengan air tawar yang merambah atau mengalir ke laut dari daratan. Posisi aliran sungai yang lebih tinggi dari permukaan laut, memungkinkan air tawar yang relatif sedikit menembus air laut yang asin tetapi tidak berbaur total. Ayat lain yang terkait adalah:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ ١٩ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ ٢٠

Artinya: "Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS ar-Rahman [55]: 19-20).

sumber : https://oceania.id/posts/287600/penjelasan-alquran-soal-fenomena-sungai-di-bawah-laut
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement