Rabu 14 Feb 2024 09:31 WIB

Pesan Pemilih Gen Z: Kuliah Harus Murah

Sejumlah pemilih pemula memilih perdana pada pilpres kali ini.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fitriyan Zamzami
Pemilu 2024 menjadi pengalaman perdana bagi Hamdan Billah (19) untuk memilih di TPS 31 yang berlokasi di SDN Margirejo 6, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Rabu (14/2/2024).
Foto: Dadang Kurnia/Republika
Pemilu 2024 menjadi pengalaman perdana bagi Hamdan Billah (19) untuk memilih di TPS 31 yang berlokasi di SDN Margirejo 6, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Rabu (14/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemilu 2024 menjadi pengalaman perdana bagi Hamdan Billah (19) untuk memilih langsung pemimpinnya. Hamdan melaksanakan coblosan perdananya di TPS 31 yang berlokasi di SDN Margirejo 6, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. 

Hamdan mengaku tidak mendapat kesulitan berarti meski baru pertama kali melakukan coblosan. Termasuk dalam menentukan pilihan Capres-Cawapres, Hamdan mengaku sebelumnya sudah mengumpulkan informasi terkait latar belakang para calon yang berkontestasi. 

Baca Juga

"Biasa aja karena sebelumnya juga kan sudah melajukan riset dulu terkait Capres-Cawapres. Kalau DPR, DPR, dan DPRD memang risetnya dikit, " kata Hamdan kepada Republika.

Hamdan pun mengajak teman-teman seusianya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan memilih langsung calon pemimpinnya. Jumlah Gen Z yang sangat besar menurutnya sangat berpengaruh dalam menentukan presiden lima tahun ke depan. Ia juga meminta Gen Z tidak golput dan tidak apatis terkait kontestasi Pilpres ini. 

"Pokoknya jangan golput lah. Kan kita ini pertama kali nyoblos. Peran dari Gen Z sendiri sangat menentukan lima tahun ke depan. Jadi kita jangan golput ataupun apatis terhadap pemilihan presiden ini karena kita membutuhkan pemimpin negara yang amanah, " ujarnya.

Bagi presiden dan wakil presiden terpilih, Hamdan berpesan agar memperbanyak program yang berpihak pada generasi milenial dan Gen Z. Ia juga berharap presiden terpilih bisa memperluas lapangan pekerjaan dan memperbanyak beasiswa perkuliahan. 

"Semoga programnya lebih mengedepankan Gen Z juga. Lapangan pekerjaan diluaskan, kuliah digratiskan, atau memperbanyak beasiswa," ucapnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement