Rabu 14 Feb 2024 09:58 WIB

Erick Ungkap Rencana Laporkan Dugaan Korupsi Dapen ke Kejagung

BUMN dan Kejagung mempunyai misi yang sama dalam persoalan pemberantasan korupsi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proses bersih-bersih dana pensiun (dapen) BUMN akan terus berlanjut. (ilustrasi)
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proses bersih-bersih dana pensiun (dapen) BUMN akan terus berlanjut. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proses bersih-bersih dana pensiun (dapen) BUMN akan terus berlanjut. Erick menyampaikan progres bersih-bersih dapen berjalan dengan baik. 

"Untuk Dapen, rencana saya akan minta waktu untuk ketemu Pak Jaksa Agung, ada dua laporan lagi kasus korupsi di dapen, mudah-mudahan minggu ini lah kita akan laporan," ujar Erick dalam acara BUMN Next-Gen hadir untuk memberikan inspirasi dan wadah inovasi untuk generasi milenial dan Gen Z BUMN di City Hall Pondok Indah Mall (PIM) 3, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024) lalu.

 

Erick mengatakan, rencana penyerahan laporan dugaan kasus korupsi dapen BUMN baru dapat dilakukan setelah selesai hasil audit dari BPKP. Erick ingin pengusutan kasus korupsi dapat benar-benar dilaksanakan sesuai dengan data dan fakta yang ada. 

 

"Saya waktu itu janji, kemarin, cuma ya auditnya baru keluar. Ya, daripada kita menuduh-menuduh, sekarang ada dua yang akan kita laporkan," kata Erick. 

 

Sebelumnya, Erick menunjukkan keseriusannya dengan menyerahkan laporan perkara dapen BUMN bermasalah kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). Erick akan terus melakukan langkah tegas dengan terus menjalin sinergi positif dengan Kejagung dan lembaga lainnya. 

 

Menuntaskan kasus dugaan korupsi, kata Erick, dapat dilakukan dengan cepat, saksama, dan akurat. Terlebih, BUMN dan Kejagung mempunyai misi yang sama dalam persoalan pemberantasan korupsi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement