Rabu 14 Feb 2024 13:04 WIB

Viral Video Kericuhan di Sebuah TPS di Sampang Madura, Ini Penjelasan Ketua KPU

Dalam video itu, sejumlah orang terprovokasi info bahwa surat suara sudah tercoblos.

Rep: Bayu Adji P / Red: Andri Saubani
Ketua KPU Hasyim Asyari.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua KPU Hasyim Asyari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video terjadinya kericuhan di Kabupaten Sampang viral di media sosial beberapa hari lalu. Dalam video itu, diduga terdapat sejumlah orang yang terprovokasi lantaran mendapat informasi bahwa surat suara untuk pemilihan umum (pemilu) 2024 sudah dicoblos. 

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan, video kericuhan itu terjadi di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang. Dalam video itu, terdapat narasi surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pemungutan suara.

Baca Juga

"Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata," kata dia, Rabu (14/2/2024).

Hasyim menjelaskan, fakta yang sebenarnya terjadi adalah terdapat beberapa orang yang mendatangi KPPS saat sedang mendirikan TPS pada Selasa (13/2/2024). Sejumlah orang itu menduga surat suara sudah dicoblos. 

Menurut dia, petugas KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya yang mendirikan TPS. Namun, penjelasan itu dihiraukan.

"Orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak empat buah. Selain itu, mereka juga membawa tiga orang KPPS," kata Hasyim.

Setelah kehadian itu, dilakukan mediasi dengan sejumlah orang tersebut. Alhasil, bilik suara dan KPPS dilepaskan. Hasyim menambahkan, beberapa saat setelah dilepas, KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang tertunda, memastikan keamanan dan keutuhan kotak suara. KPPS juga melakukan persiapan untuk melaksanakan pemungutan suara sesuai jadwal.

Ia menegaskan, KPU mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan pemilu, tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban.

photo
Pemilu 2024 dalam Angka - (Infografis Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement