REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Vatikan dan Gereja Inggris mengecam serangan Israel ke Gaza yang menewaskan hampir 30 ribu orang. Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin menyampaikan "kecaman yang jelas dan tanpa terkecuali pada peristiwa 7 Oktober" tapi ia menyerukan "hak Israel dalam membela diri harus proporsional".
"Jelas tidak dengan kematian 30 ribu orang, suara yang meminta Israel untuk menghentikan serangan adalah suara umum, (yang mengatakan) mereka tidak bisa terus seperti ini dan kita harus menemukan jalan lain untuk menyelesaikan masalah Gaza," kata Kardinal Parolin seperti dikutip Aljazirah, Rabu (14/2/2024).
Israel mengklaim melancarkan serangan ke Gaza sebagai balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Israel mengatakan Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 240 lainnya dalam serangan tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sudah lebih dari 28 ribu orang Palestina tewas dalam serangan Israel yang digelar sejak empat bulan yang lalu.
Dalam pernyataannya Gereja Inggris mengatakan cara Israel melakukan perang di Gaza "tidak dapat dibenarkan secara moral". "Dengan dimulainya serangan darat Israel ke Rafah, kami menyerukan gencatan senjata segera. Pemboman tanpa henti di Gaza dan kerugian besar yang ditimbulkannya terhadap kehidupan warga sipil dan infrastruktur sipil harus dihentikan," kata Gereja dalam pernyataan tersebut.
Gereja Inggris juga menyerukan agar semua tawanan yang masih ditahan di Gaza dibebaskan dan serangan rudal Hamas ke Israel dihentikan.