Kamis 15 Feb 2024 00:15 WIB

Petir Sambar Pesepak Bola, Ini Rahasia Petir dalam Alquran

Sambaran petir merupakan ungkapan dzikir kepada Allah.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Petir di Arab Saudi.
Foto: SPA
Petir di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Petir sangat mengerikan ketika kilatannya menyambar benda di bumi. Petir biasanya terjadi dibarengi dengan hujan lebat. Meskipu adapula petir menyambar walaupun hujan tidak deras. 

Tentang petir, Alquran telah menjelaskan lewat Surah ar-Ra'd atat 13:

Baca Juga

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ

Wa yusabbiḥur-ra‘du biḥamdihī wal-malā'ikatu min khīfatih(ī), wa yursiluṣ-ṣawā‘iqa fa yuṣību bihā may yasyā'u wa hum yujālidilūna fillāh(i), wa huwa syadīdul-miḥāl(i).

Artinya: "Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Maha Keras hukuman-Nya."

Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menjelaskan tentang ayat tersebut. Suara menggelar yang dikeluarkan oleh petir akibat terjadinya lompatan listrik yang sangar besar. Menurut Alquran suara menggelar itu adalah bacaan tasbihnya dalam memuji Allah.

Suara menggelar dari petir juga dipandang sebagai sikap ketunduan kepada Allah Swt sekaligus mengakui kelemahan dibandingkan kekuasaan Allah. Setiap benda yang bersuara adalah suara tasbih hanya saja manusia tidak mengerti. Sebagaimana dikatakan Allah dalam firmannya Surah al-Isra' ayat 44:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا

Tusabbiḥu lahus-samāwātus-sab‘u wal-arḍu wa man fīhinn(a), wa im min syai'in illā yusabbiḥu biḥamdihī wa lākil lā tafqahūna tasbīḥahum, innahū kāna ḥalīman gafūrā(n).

Artinya: "Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement