Advertisement
Advertisement

In Picture: Pegiat Konservasi TWNC Terhalang untuk Nyoblos di Tenggamus

Rabu 14 Feb 2024 18:44 WIB

Red: Gilang Akbar Prambadi

Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sejumlah pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) mendapatkan kekerasan. Penyerangan ini terjadi tepatnya di Desa Martanda, Pematang Sawah,  Kab Tanggamus - Lampung di malam jelang pencoblosan . Pada Selasa malam (13/02/24) . 

Dari keterangan resmi yang didapat, kronologi penyerangan ini berawal dari adanya kelompok penyerang yang mengendarai sepeda motor dengan suara meraung kencang di wilayah pemukiman warga Limus, Tanggamus. Salah satu yang  menjadi korban berinisal J, menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang di malam hari “Apakah dari kami ada salah? Ko geber-geber motor disini,” Tanya J. 

Baca Juga

Namun, bukannya dijawab dengan baik justru menjadi keributan di antara petugas TWNC dan kelompok warga penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S. Lagi-lagi mereka dikejar oleh kelompok warga penyerang  tersebut. Mereka membombardir rumah S dengan aksi lempar batu melalui jendela dan atap rumahnya.

Situasi makin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak-abrik dapur serta mengancam dengan pisau. 

Mereka disebut melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban. Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka  serius di bagian lengan tangan kiri (2cm) karena terkena pisau (badik) dan luka goresan di dada kiri (4cm). 

Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata, akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol kebagian mata kirinya. Atas siraman ini, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.

Kemudian korban ketiga, berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Hingga mengalami sesak dan susah nafas. 

Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib namun malah mendapat intimidasi dan meminta para petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah. Pasalnya esok hari (hari ini) pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu. Para petugas TWNC dan korban juga diminta supaya tidak menggunakan hak pilihnya. Kelompok warga penyerang ini selain melakukan tindakan melawan hukum seperti penyerangan (penganiayaan dengan kekerasan) mereka juga diduga menghambat petugas TWNC dan korban untuk menggunakan hak pilih (pemilu). Padahal para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPU-D) untuk dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung.

Informasi terkini, para korban sedang di evakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis mengingat luka-luka yang di derita sangat parah.

Sumber : TWNC.
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 

Ikuti Berita Republika Lainnya