REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk mendukung keberhasilan GovTech Indonesia, Peruri diminta untuk memperkuat struktur organisasi dan pelayanan yang lebih optimal yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi bangsa. Tiko juga berpesan agar Peruri harus fokus pada dua elemen dalam kerangka kerja adaptif yakni transformasi organisasi dan orang-orang yang terus dikembangkan secara berkelanjutan. Tiko menambahkan, untuk menjadi perusahaan yang unggul, Peruri juga harus mampu menyusun rencana transformasi jangka panjang dan strategic adjustments untuk mengoptimalkan short-term opportunities.
“INA Digital merupakan masa depan Peruri, di samping tetap menjalankan tugasnya dalam mencetak uang rupiah dan dokumen sekuriti lainnya, Peruri harus berfokus pada penyelenggaraan SPBE sebagai GovTech Indonesia,” ujar Tiko dikutip pada Rabu (14/2/2024).
Dalam kesempatan ini, Tiko turut mengapresiasi Peruri, dimana status Peruri sebagai Perum yang sangat bergantung pada regulasi pemerintah, namun Peruri mampu menjaga profitabilitasnya dengan bertransformasi dari sisi teknologi untuk menciptakan produk yang berkualitas serta mampu kompetitif di bisnis internasional.
INA Digital akan mengintegrasikan layanan digital pemerintahan ke dalam satu portal nasional, sehingga publik dapat mengakses beberapa layanan pemerintahan menjadi lebih efisien, cepat dan efektif melalui adanya single sign-on berbasis kebutuhan masyarakat/citizen centric. Saat ini beberapa Aplikasi SPBE Prioritas yang akan diintegrasikan adalah Layanan Pendidikan, Layanan Kesehatan, Layanan Bantuan Sosial, Layanan Administrasi Kependudukan, Layanan Transaksi Keuangan Negara, Layanan Administrasi Pemerintahan, Layanan Portal Layanan Publik, Layanan Satu Data Indonesia, dan Layanan Kepolisian.
Di samping itu, Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya mengatakan bahwa pada tahun 2024 ini Peruri akan fokus untuk menyukseskan proyek SPBE demi mendukung transformasi Peruri sebagai GovTech Indonesia. Dalam rangka menjaga kondisi perusahaan agar tetap sehat, Peruri akan tetap mengoptimalkan bisnis eksisting di bidang security printing. “Walaupun tren volume pesanan di bidang security printing tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan, namun Peruri terus meningkatkan dari sisi value, misalnya dengan penguatan teknologi, meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi serta mengoptimalisasikan penggunaan material lokal,” kata Dwina.
“Peruri saat ini yang sudah memiliki kapabilitas di bidang security digital juga akan membuat produk-produk hybrid dari produk konvensionalnya untuk terus memberikan nilai tambah guna menghasilkan produk yang lebih aman,” tambah Dwina.
Walaupun berstatus hukum sebagai Perum dimana sangat erat kaitannya dengan bisnis penugasan, Dwina berpesan agar seluruh karyawan Peruri mampu berpikir kreatif dan inovatif. “Misalnya dalam mencetak uang, kita berikan teknologi fitur sekuriti yang lebih baik, material yang lebih bagus, sehingga produk yang kita hasilkan menjadi lebih berkualitas. Value bukan hanya di-drive dari volume. Value driven bisa dari proses hulu ke hilir mulai dari materialnya hingga fitur sekuriti yang digunakan,” ucap Dwina.
Dalam menciptakan dan mengembangkan bisnis baru di bidang digital, Peruri juga terus meningkatkan digital capability-nya di samping tetap menjaga tata kelola perusahaan yang baik dan mematuhi regulasi yang berlaku. Peruri juga akan terus mengkaji proses bisnis dan kerangka kerja menjadi seefektif mungkin dan menciptakan digital ecosystem serta penyediaan talent untuk mendukung bisnis digital dan penugasan sebagai GovTech Indonesia.
Untuk mendukung suksesnya SPBE, Peruri sedang menyiapkan pembentukan Tim GovTech Indonesia yang berasal dari talenta-talenta yang profesional dan berpengalaman melalui proses rekrutmen yang telah dibuka ke publik. Di depan Wakil Menteri BUMN, Peruri menunjukkan kesiapannya menjalankan tugas sebagai GovTech untuk mendorong percepatan transformasi digital pemerintah dengan pendekatan yang citizen-centric.