Rabu 14 Feb 2024 22:57 WIB

TPS di Pekanbaru Punya Konsep Pernikahan, Petugas KPPS Pakai Baju Pengantin

Tenda pernikahan dan pelaminan berdiri tegak di TPS yang terletak di Pekanbaru.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Dekorasi pernikahan (ilustrasi). Sejumlah TPS di Pekanbaru, Riau, memiliki konsep pernikahan. Bahkan petugas memakai baju pengantin.
Foto: Istimewa
Dekorasi pernikahan (ilustrasi). Sejumlah TPS di Pekanbaru, Riau, memiliki konsep pernikahan. Bahkan petugas memakai baju pengantin.

 

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah TPS di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, seperti TPS 002 di Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim, menarik perhatian dengan mengusung tema pernikahan saat hari pencoblosan.

Baca Juga

Terlihat tenda dan pelaminan berdiri tegak di TPS yang terletak di Perumahan Griya Sepakat tersebut. Tak hanya itu, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga mengenakan baju pengantin dalam melaksanakan tugas di pesta demokrasi.

Ketua KPPS TPS 002, Tarni, mengatakan hal ini dilakukan pihaknya untuk menarik perhatian pemilih agar warga beramai-ramai datang menyalurkan suaranya. "Ini pertama kali dilakukan. Kami mencoba ide baru untuk menarik perhatian pemilih agar datang," katanya, Rabu (14/2024).

Tarni mengatakan, TPS 002 juga sengaja menyediakan pelaminan agar pemilih bisa berfoto dan menghibur diri sembari menanti namanya dipanggil. "Warga yang memilih di sini tampak antusias untuk berfoto di pelaminan," ujarnya. 

Hal yang sama juga terlihat di TPS 106 di komplek Perumahan Alifa, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani. Bilik suara di TPS 106 juga didekorasi seolah ada pesta pernikahan. 

Ketua KPPS 106 Ahmad mengaku ingin menciptakan suasana baru yang beda dari biasanya. Selain itu pemilih di TPS 106 juga akan diberikan es krim gratis usai menyalurkan hak suaranya. "Kami ingin membuat masyarakat yang memilih merasa 'wah' untuk datang ke TPS," ujarnya.

Salah satu pemilih yang datang, Mashudi menilai panitia memberikan dorongan kepada warga untuk berpartisipasi memberikan hak suaranya. "Ini momen kita untuk menyempatkan waktu untuk menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan. Semoga pemilu dapat berlangsung jujur dan adil," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement