Kamis 15 Feb 2024 07:21 WIB

Dipanggil Jokowi Seusai Pencoblosan, Bahlil Akui Bahas Investasi Hingga Pilpres

Bahlil sebut investasi harus terus berjalan setelah masa pilpres berakhir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia paparkan realisasi investasi sepanjang 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia paparkan realisasi investasi sepanjang 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengaku dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai pencoblosan pada Rabu (14/2/2024). Selain Bahlil, juga ada sejumlah menteri lainnya yang merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta pada sore kemarin.

"Oh iya termasuk saya," kata Bahlil di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikutip pada Kamis (15/2/2024).

Ia mengaku, dalam pertemuannya dengan Jokowi membahas soal investasi. Menurut dia, investasi harus terus berjalan setelah masa pilpres berakhir. "Saya membicarakan tentang investasi, karena kan begitu selesai pilpres investasinya harus tidak boleh wait and see lagi," ujarnya.

Bahlil menjelaskan, target investasi 2024 sebesar Rp 1.650 triliun. Sehingga jika terjadi dua putaran dalam pilpres kali ini, maka investor pun masih harus 'wait and see'.

"Karena target Pak Presiden tahun ini Rp 1.650 triliun. Kalau pilpresnya dua putaran itu terjadi wait and see, target saya tidak tercapai nanti. Tapi dengan sekali putaran ini insya Allah bisa tercapai," jelas dia.

Selain membahas masalah investasi, Bahlil mengaku membahas hal lainnya, termasuk pemilu. Menurutnya, Presiden Jokowi menyerahkan hasil pilpres kepada rakyat Indonesia.

"Yang jelas okelah Bapak Presiden juga mempunyai perasaan yang sama dengan rakyat bahwa urusan pilpres ini biarlah rakyat yang berdaulat, diserahkan kepada rakyat," kata dia.

Bahlil pun bersyukur berdasarkan hasil hitung cepat Pilpres 2024, pasangan calon nomor 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka unggul. Menurutnya, jika pihak lain merasa tidak puas dengan hasil Pilpres, maka bisa melakukan pengaduan melalui mekanisme dan proses hukum yang ada.

"Kalau memang pilihannya ke no 2 ya kita syukuri alhamdulilah. Dan kalau memang ada persoalan yang merasa tidak puas atau tidak belum terwakili aspirasinya, itu bisa lewat mekanisme proses hukum yang ada," ujarnya.

Bahlil mengatakan, proses pemilu telah berjalan lancar dan tertib. Ia pun menilai kemenangan yang diraih pasangan Prabowo-Gibran merupakan kemenangan rakyat Indonesia. Selanjutnya, Bahlil meminta agar seluruh pihak menunggu hasil perhitungan dari KPU.

"Inilah sebenarnya arti demokrasi, dan saya pikir mereka melakukan itu dengan baik tanpa ada paksaan dan kemudian prosesnya bisa berjalan sampai sekarang. Malah tugas kita ke depan adalah bagaimana kita menunggu KPU untuk kita berikan ruang waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas kenegaraannya, sambil kita melihat apa keputusan akhirnya," ujar Bahlil.

Ia juga mengingatkan agar para pendukung Prabowo-Gibran tidak merasa jemawa. Sedangkan bagi para pendukung paslon lainnya yang belum mendapatkan amanah diharapkan bisa legawa.

"Saya pikir ini bagian dari proses perjalanan. Karena pak Prabowo aja kalahnya 3 kali. Jadi wapres 2009, jadi presiden 2014, jadi capres 2019. Jadi yang ketiga kali, yang keempat kali baru dapat dan itulah arti sebuah perjuangan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement