REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perjuangan Nabi Muhammad di awal prosesnya mengajak masyarakat Makkah agar meninggalkan ajaran menyembah berhala dan berganti mengimani Allah sangat berat. Ia harus menghadapi percobaan pembunuhan namun gagal sebelum hijrah ke Madinah.
Dakwah yang mulai terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad di Makkah membuat tokoh-tokoh kaum Quraisy marah. Apalagi setelah beberapa dari tokoh dan pemuda dari mereka mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Muhammad.
Dalam Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Nabi Muhammad Saw, karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi mengungkapkan salah satu upaya pembunuhan oleh kaum Quraisy kepada Nabi Muhammad yang gagal sebelum hijrah ke Madinah. Mereka tak ingin Nabi Muhammad hidup lagi.
Para pembesar kaum Quraisy sangat marah ketika mengetahui pengikut Nabi Muhammad kian bertambah di Madinah. Mereka khawatir jika membiarkan Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, pengaruhnya akan kian kuat dan agama Islam semakin besar.
Akhirnya terjadilah rencana busuk untuk membunuhnya. Rencana tersebut dilakukan di Darun Nadwah, yakni rumah Qushay bin Kilab. Rumah tersebut selalu menjadi tempat mereka memutuskan perkara. Mereka selalu menjadikan rumah ini sebagai tempat bermusyawarah tentang sikap kepada Nabi Muhammad. Dalam musyawarah merencanakan pembunuhan kepads Nabi Muhammad hadir petinggi kaum Quraisy.
Hasil musyawarah tersebut, mereka sepakat memilih seorang pemuda kuat dari masing-masing kabilah lalu mengepung Nabi Muhammad. Mereka merencanakan siap pemuda menebaskan pedangnya satu kali kepada Nabi Muhammad sehingga dendanga dibagi rata kepada masing-masing kabilah. Dan Bani Manaf tidak akan mampu memerangi seluruh kabilah.
Namun rencana mereka gagal karena Nabi Muhammad sudah tahu setelah Allah memberitahunya. Nabi kemudian menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dengan memakai selimut yang biasa digunakan Nabi.
Lalu Nabi Muhammad bersabda, "Tidak akan sampai kepadamu apapun yang tidak engkau sukai."
Ketika kaum Quraisy sudah mengepung rumah Nabi Muhammad, dengan segenggam tanah yang ditaburkan ke kepala mereka sambil keluar rumah. Saat menaburkan tanah itu, Nabi sambil membaca beberapa ayat di Surah Yasin dari awal hingga sampai ke ayat 9, "Maka Kami menutupi mereka, hingga mereka tidak melihat."
Nabi pun selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Mereka hanya mendapati Ali. Sebelum masuk ke dalam rumah, seseorang datang menanyakan kepada mereka, "Siapa yang kalian tunggu di sini?." Mereka menjawab, "Muhammad." Ia berkata, "Celaka kalian! Demi Allah, ia sudah keluar dan telah berangkat untuk keperluannya."
Mereka mengintip dan hanya mendapati Ali di tempat tidur. Dan mereka pulang dengan perasaan malu dan gelisah.