Kamis 15 Feb 2024 18:07 WIB

Diskon Tiket Setelah Nyoblos, Ribuan Warga Berwisata di Telaga Sarangan Magetan

Pemkab Magetan memberikan diskon harga tiket masuk Telaga Sarangan bagi pemilih.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Objek wisata Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
(ILUSTRASI) Objek wisata Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN — Ribuan warga memanfaatkan diskon harga tiket masuk objek wisata Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, selepas pemungutan suara Pemilu 2024. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan memberikan diskon sebagai bentuk apresiasi terhadap warga yang menggunakan hak pilih.

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Eka Radityo, pada hari pemungutan suara, 14 Februari 2024, terdata jumlah pengunjung objek wisata Telaga Sarangan mencapai 4.779 orang. Terdiri atas 4.602 wisatawan dewasa dan 177 anak-anak. 

Baca Juga

“Dari total pengunjung 4.779 orang yang berwisata, sebanyak 95 persen mendapatkan diskon tiket setengah harga dalam rangka pemilu,” ujar Eka, Kamis (15/2/2024).

Eka melihat antusiasme masyarakat memanfaatkan diskon harga tiket untuk berwisata di Telaga Sarangan. Bukan hanya warga Magetan yang berkunjung. Ada juga dari luar daerah, seperti Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. 

Pengunjung asal Ngawi, Juniarti, mengaku memanfaatkan diskon harga tiket masuk Telaga Sarangan untuk berwisata bersama keluarganya. “Mumpung libur dan ada diskonya, jadi usai nyoblos kemarin sengaja ke sini bersama keluarga,” kata Juniarti.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Joko Trihono sebelumnya mengatakan, diskon harga tiket 50 persen itu diberlakukan pada 14-18 Februari 2024.

Warga yang sudah mencoblos bisa mendatangi objek wisata Telaga Sarangan dengan menunjukkan jari yang telah mendapat tanda khusus tinta pemilu saat membeli tiket. “Atau bisa menunjukkan bukti lain yang dipersamakan, seperti foto ataupun video yang bersangkutan setelah mencoblos,” ujar Joko.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement