REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menggunakan tiga metode untuk mengungkap kasus kematian anak Tamara Tyasmara, Dante. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, tiga metode tersebut dipakai oleh tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

"Pertama menggunakan metode multi metode, kedua multitools, dan kemudian multiinforman. Ini yang sekarang kami lakukan," kata dia, Kamis (15/2/2024).

Pada hari ini, polisi memeriksa kondisi psikologi aktris Tamara. Pemeriksaan ini sebagai bagian dari penyidikan kasus tewas tenggelamnya Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6) yang merupakan putra kandung dari suami sebelumnya.

Dia mengatakan, pemeriksaan psikologi forensik ini merupakan bagian dari penyidikan berbasis ilmiah atau scientific crime investigation (SCI) atas permintaan penyidik. "Beberapa ahli ikut dilibatkan dalam proses penyidikan ini antara lain tim Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) dan tim psikologi dari Biro SDM Polda Metro Jaya," kata Kombes Pol Ade Ary.

Ade Ary menjelaskan selain pemeriksaan psikologi terhadap Tamara juga dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka YA, dan juga mantan suami Tamara, Angger Dimas. Sementara itu, Tamara Tyasmara bersama kuasa hukumnya, Sandy Arifin mendatangi Gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya, pada Kamis sekitar pukul 16.56 WIB.

"Hari ini klien kami akan diperiksa sebagai saksi oleh tim psikologi forensik,” katanya saat ditemui.

Sandy belum dapat menjelaskan secara detail terkait materi pemeriksaan terhadap kliennya. "Nanti untuk perkembangan lebih lanjut akan kita sampaikan mungkin setelah pemeriksaan. Sementara itu dulu,” kata Sandy.

Saat ditemui mengaku kondisinya dalam keadaan sehat, dan dia menjelaskan tidak memiliki persiapan khusus menjelang pemeriksaan. "Untuk Persiapan, menenangkan diri saja sih dari kemarin biar tenang tes (psikologi)-nya lancar mohon doanya,” ucap Tamara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika