REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai barat selatan Aceh agar mewaspadai cuaca ekstrem khususnya pada malam hari yang menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
“Penyebab terjadinya potensi cuaca ekstrem ini karena terdapat area tekanan rendah, yang berpotensi membentuk klaster awan Cumolunimbus di Samudera Hindia area selatan Provinsi Aceh,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meulaboh-Nagan Raya Angga Yudha, di Meulaboh, Kamis (15/2/2024).
Menurut dia, posisi pantai barat selatan Aceh berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya hujan deras disertai petir dengan durasi singkat di wilayah tersebut.
Angga Yudha menyebutkan potensi terjadinya bencana ekstrem di wilayah pantai barat selatan Aceh tersebut diprakirakan berlangsung selama tiga hari ke depan.
Ia menyebutkan, dampak dari cuaca ekstrem tersebut juga dikhawatirkan dapat menyebabkan tanah longsor sekitar tebing gunung. Longsor berpotensi terjadi saat hujan deras dengan debit air hujan banyak dan cepat dalam satu waktu.
Menurut dia, potensi cuaca ekstrem tersebut berdampak secara lokal di lokasi terjadinya potensi hujan. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar rumah agar mewaspadai potensi cuaca tersebut khususnya saat terjadi hujan disertai petir.
Potensi terjadinya tanah longsor juga harus diwaspadai oleh masyarakat yang bermukim di sekitar tebing dan lereng. “Bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah agar tetap membawa jas hujan saat berkendara,” kata Angga Yudha.
Ia juga mengimbau masyarakat agar menjauhi pepohonan saat parkir atau beraktivitas di luar ruangan, dan tetap memantau kanal official BMKG untuk informasi lebih lanjut.