REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringkat Indonesia di FIFA naik ke rangking ke-142 dari 146. Pengamat sepak bola nasional Kesit Budi Handoyo menyebut ini sebagai sebuah pencapaian yang baik. Ini menunjukkan perkembangan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik. Kenaikan itu berkat tambahan 8,65 poin yang diperoleh dari ajang Piala Asia 2023.
Kesit mengakui kenaikan peringkat Indonesia dalam rangking FIFA itu setidaknya dapat sedikit mengobati dahaga para pecinta sepak bola Tanah Air. Selain itu, kesuksesan melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 juga merupakan sejarah baru bagi Indonesia selama mengikuti ajang tersebut.
"Saya kira ini sebuah pencapaian yang sangat baik di saat begitu banyak tuntutan terhadap eksistensi posisi Indonesia di FIFA, khususnya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir," kata Kesit saat dihubungi Republika, Kamis (15/2/2024).
Kendati demikian, sepak bola Indonesia masih punya banyak ruang untuk berbenah. Di ASEAN sendiri, Indonesia masih berada di posisi kelima dalam rangking negara FIFA. Thailand menjadi yang terbaik dengan berada di peringkat ke-101, disusul Vietnam yang berada di peringkat ke-105 dunia, lalu Malaysia di peringkat ke-132, kemudian Filipina peringkat ke-139.
"Dengan naiknya posisi Indonesia, setidaknya bisa menjadi modal untuk terus berbenah diri. Walaupun naiknya tidak signifikan tapi punya arti penting karena sudah cukup lama kenaikan peringkat FIFA Indonesia ditunggu-tunggu masyarakat," ujarnya.
Kesit juga optimistis Indonesia bisa naik ke peringkat 100 besar FIFA jika PSSI konsisten membenahi sepak bola nasional. Terutama dengan adanya VAR, training camp untuk timnas Indonesia, hingga kompetisi Elite Pro Academy (EPA). "Asal konsisten dalam menjalankan program, bukan sesuatu yang sulit bagi Indonesia bisa masuk peringkat 100. Tapi kan butuh waktu untuk mewujudkannya," kata dia menambahkan.