Kamis 15 Feb 2024 21:21 WIB

Badan Pangan Nasional Akselarasi Distribusi Beras SPHP

Sampai 12 Februari, secara keseluruhan total salur beras SPHP telah capai 3.657 ton.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Warga antre membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp52 ribu per kemasan lima kilogram saat Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (23/10/2023). Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog melaksanakan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran beras murah sebanyak 24 ton di Kota Kediri selama tiga hari sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan beras terjangkau dan berkualitas.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Warga antre membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp52 ribu per kemasan lima kilogram saat Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (23/10/2023). Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog melaksanakan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran beras murah sebanyak 24 ton di Kota Kediri selama tiga hari sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan beras terjangkau dan berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional terus mengakselerasi distribusi program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal ini agar dapat memastikan distribusi beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat dapat kembali normal di pasar-pasar. 

“Mengenai SPHP, Bapak Presiden sudah memerintahkan Badan Pangan Nasional bersama Bulog tentunya, untuk menggelontorkan beras total 250 ribu ton. Biasanya dalam sebulan itu kita anggarkan sekitar 80 sampai 100 ribu ton, tapi Bapak Presiden perintahkan untuk didobel ke 250 ribu ton,” kata Arief dikutip dari siaran persnya, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Menurutnya, Perum Bulog telah menggelontorkan pasokan beras SPHP ke ritel modern. Sampai 12 Februari, secara keseluruhan total salur beras SPHP telah mencapai 3.657 ton. Kantor Wilayah (Kanwil) dengan penyaluran tertinggi antara lain DKI Jakarta & Banten 2.009 ton, Jawa Timur 637 ton, dan Jawa Tengah 192 ton.

Arief melanjutkan, beras SPHP sangat diperlukan untuk masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan pangan beras.