Jumat 16 Feb 2024 10:56 WIB

Pilot Pesawat Ungkap Nggak akan Lakukan 8 Hal Ini Jika Jadi Penumpang

Ada beberapa hal yang tidak akan dilakukan pilot pesawat jika jadi penumpang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Pesawat (ilustrasi).  Pilot mengatakan tidak akan melakukan 8 hal ini jika menjadi penumpang pesawat.
Foto: www.freepik.com
Pesawat (ilustrasi). Pilot mengatakan tidak akan melakukan 8 hal ini jika menjadi penumpang pesawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat pilot pesawat melakukan perjalanan sebagai penumpang, mereka sudah tahu berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Perspektif unik dari kokpit ke dalam kabin itu menarik untuk diketahui pelancong.

Para pilot mengaku tidak akan melakukan sejumlah hal jika mereka bepergian sebagai penumpang di perjalanan udara. Berikut delapan hal yang sangat mereka hindari sejak naik pesawat, lepas landas, hingga mendarat dan turun dari pesawat, dikutip dari laman Huffington Post, Kamis (15/2/2024):

Baca Juga

1. Naik pesawat tanpa membawa minum

Pilot perusahaan penerbangan swasta Wheels Up, Jeanie Carter, akan selalu membawa minuman sendiri setiap kali naik pesawat sebagai penumpang. Membawa minuman sendiri disebut Carter sangat penting untuk menghindari haus dalam situasi tidak terduga. 

"Pada penerbangan komersial, saya menemukan ada kalanya pramugari tidak dapat menyajikan minuman apa pun karena penerbangan yang sangat singkat atau adanya turbulensi yang membuat pramugari tidak aman untuk mendorong troli minuman di lorong," ujarnya.

2. Menaruh banyak bawaan di bagasi kabin 

Banyak penumpang mengabaikan peraturan maskapai penerbangan yang membatasi jatah bagasi jinjing mereka yang boleh dibawa masuk ke pesawat. Aturannya, hanya boleh satu tas yang ditempatkan di bagasi kabin dan satu barang untuk diletakkan di bawah kursi.

"Pada awal karier saya, dalam penerbangan komersial, saya meletakkan kedua tas besar di bagasi kabin di atas kepala dan tidak memikirkannya lagi, sampai salah satu penumpang terakhir yang naik pesawat tampak sangat sedih ketika tidak ada ruang untuk kopernya di atas," ucap Carter. 

3. Tidak merencanakan pengaturan bawaan

Stefán Dór Arnarsson, pilot di maskapai penerbangan Islandia PLAY, menyarankan penumpang untuk melakukan perencanaan pengaturan bawaan sebelum naik pesawat. Jika semua orang melakukan ini, antrean di lorong akan cepat terurai.

"Dari sudut pandang seorang pilot, saya ingin proses boarding/ berjalan semulus mungkin. Sebelum boarding dimulai, saya mengatur barang-barang saya untuk meminimalisasi waktu saya mencapai tempat duduk," kata Arnarsson.

4. Melepas alas kaki

Hal lain yang tidak akan pernah dilakukan Arnarsson adalah melepaskan alas kaki selama di pesawat. "Banyak penumpang yang melepas sepatu mereka saat duduk demi kenyamanan selama penerbangan, tapi saya selalu memastikan untuk menghindari ini," ujarnya.

Hal serupa juga berlaku di toilet pesawat. Namun, rupanya masih banyak penumpang yang pergi ke toilet tanpa sepatu dan kaus kaki. "Saya tidak akan pernah pergi ke kamar mandi tanpa alas kaki. Betapa gilanya itu?", kata Michelle Gooris, pilot maskapai penerbangan charter yang menulis blog dengan nama Dutch Pilot Girl. 

5. Berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti

Meskipun hal ini tampak masuk akal, Gooris mengatakan cukup banyak penumpang sudah berdiri sebelum pesawat tiba di gerbang. Padahal, melepaskan sabuk pengaman saat tanda lampu masih menyala merupakan tindakan ilegal dan bisa berbahaya.

Pilot terkadang perlu menginjak rem secara tiba-tiba, misalnya ketika sistem docking pesawat meminta pilot untuk menunggu. "Bisa dibayangkan ketika orang-orang berdiri di lorong, mereka punya peluang besar untuk terluka," ujar Gooris.

6. Menutup tirai jendela saat pesawat lepas landas dan mendarat

Pantangan yang tak pernah dilakukan pilot dan blogger Mindy Lindheim adalah menutup tirai jendela saat pesawat lepas landas atau mendarat. Pilot tidak dapat melihat banyak bagian sayap dari kokpit, sehingga penumpang dapat membantu melihat sesuatu yang tidak normal dan memberi tahu awak pesawat. 

Meski begitu, dia menekankan bahwa perjalanan udara tetap lebih aman dibandingkan moda transportasi lain. "Kami, para pilot, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, tetapi hal ini jarang terjadi. Perjalanan ke bandara jauh lebih berbahaya daripada penerbangan," ucap Lindheim.

7. Panik saat terjadi turbulensi 

Turbulensi merupakan hal yang menakutkan bagi sebagian besar penumpang pesawat, namun pilot Jeanie Carter menjamin pesawat tidak akan jatuh dari langit hanya karena turbulensi. Bahkan, biasanya kondisi itu tidak berbahaya sama sekali.

Selama penumpang mengikuti instruksi awak pesawat (tetap duduk dan kenakan sabuk pengaman saat diminta), maka semua akan aman. "Saya menyamakan turbulensi dengan menaiki perahu yang digoyang ombak. Ini sangat aman dan pesawat dapat mengatasinya," kata Carter.

8. Bersikap cuek kepada awak kabin

Menurut Carter, bersikap cuek kepada awak kabin bukan hal menyenangkan, apalagi jika berkata kasar. Setiap kali menjadi penumpang pesawat, Carter selalu bersikap ramah kepada awak kabin dan mengucapkan terima kasih saat turun dari pesawat.

"Saya mencoba menjadikannya personal dan berterima kasih kepada mereka karena telah mengantarkan saya ke tujuan tepat waktu dan aman. Sekalipun penerbangannya tertunda atau ada cuaca buruk yang dihadapi kru, saya selalu mengucapkan terima kasih," kata Carter. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement