REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Director of Mine Project IGP Morowali Wafir dalam pernyataan resmi yang diterima di Kendari, Jumat (16/2/2024), mengatakan, perseroan terus menggenjot fase penyiapan penambangan dan fasilitas pabrik pengolahan, sembari meneruskan kinerja program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut dia, program PPM tersebut di antaranya memuat komitmen dalam menjalankan program sosial dan pengembangan talenta lokal agar dapat terserap dalam industri pertambangan salah satunya di area operasional PT Vale.
Sejak 2022, PPM PT Vale, kata dia, telah mengimplementasikan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik PT Vale atau padi organik. Kemudian berkembang ke program pertanian organik lainnya seperti komoditas sayur, dan merambah budidaya tanaman herbal organik.
Di Morowali, ujar dia, jumlah petani yang terlibat pada tahap awal tahun 2022 sebanyak 12 orang yang berada di empat desa binaan dengan lahan garap 1,2 hektar. Kini, tumbuh menjadi 90 petani di 13 desa.
Dari jumlah itu, sebanyak 25 orang di antaranya merupakan petani padi dengan luas sawah organik 6,8 hektare, dengan panen padi organik mencapai 17,6 ribu kilogram.
Selain itu, juga ada 25 petani sayur dan 40 petani herbal dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dengan total panen sayur organik pada tahun 2023 sebanyak 78 kilogram.
Wafir menuturkan, selain memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas serta pemberian infrastruktur dan prasarana, pihaknya juga membantu pendampingan perolehan sertifikasi organik, hingga hari ini terdapat 50 persen lahan sawah organik binaan telah mendapat sertifikasi organik dari lembaga INOFICE.
INOFICE adalah Lembaga sertifikasi yang telah diverifikasi oleh Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2007 dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tahun 2008 dengan nomor LSPO-003-IDN.
Ia mengatakan, saat ini PT Vale juga mengalokasikan program sosial dalam bentuk aksi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sampah. Manajemen sampah yang dilaksanakan tim IGP Morowali dilengkapi dengan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R.
Melalui program unggulan TPS 3R ini, IGP Morowali berupaya menginisiasi penerapan ekonomi sirkular, yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan.
"Hingga saat ini, kami telah bekerja dengan 359 talenta lokal asli Morowali. Peranan mereka beragam, dan secara status ada yang menyandang predikat karyawan, pekerja yang sifatnya berbasis kemitraan dengan perusahaan lokal, serta mereka yang berstatus karyawan dari perusahaan kontraktor lokal. Kami juga terus melanjutkan pelatihan vokasi, untuk mencetak bibit pemuda yang siap mendukung progres proyek kami ke depan," tutur Wafir.