REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bantuan pangan berupa beras sebesar 10 kg akan terus dilanjutkan hingga Juni 2024. Bantuan pangan ini diberikan sejak September 2023.
"Bantuan pangan, itu kan sudah diberikan sejak bulan September tahun lalu. Jadi sebulan 10 kg, 10 kg, 10 kg, saya kira terpetakan berjalan sampai bulan Juni tahun ini," ujar Jokowi di GOR Basket Bekasi, Kota Bekasi, Jumat (16/2/2024).
Menurut Jokowi, bantuan pangan tersebut rencananya akan dilanjutkan kembali sesuai kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Jokowi mengatakan, pemerintah akan menghitung kemampuan anggaran terlebih dahulu.
"Nanti kita lihat di APBN. Kalau pemerintah punya kemampuan akan dilanjutkan lagi ke bulan berikutnya. Tapi janji saya yang sampai Juni dulu," kata Jokowi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, negara lain tak ada yang memberikan bantuan pangan berupa beras seperti yang dilakukan Indonesia selama ini. Bantuan pangan ini, kata dia, diberikan pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat menghadapi kenaikan harga beras.
"Tetapi tetap ini (beras) kan membantu kita, iya kan. Itulah fungsinya negara, membantu kalau ada kenaikan harga beras. Kalau di negara lain kan tidak ada bantuan pangan beras seperti yang kita miliki," kata Jokowi di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Ia pun bersyukur, kondisi APBN masih cukup untuk memberikan bantuan pangan beras kepada masyarakat.
"Untung APBN kita mampu memberikan ya," ujarnya.
Jokowi kemudian menjelaskan bahwa saat ini seluruh dunia tengah menghadapi krisis pangan. Sehingga harga beras pun mengalami kenaikan.
"Bapak ibu sekalian jadi di seluruh dunia, saat ini sedang terjadi yang namanya krisis pangan. Jadi harga beras, yang namanya harga beras juga naik," ujarnya.