REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Calon DPD RI dari Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sementara menjadi peraih suara tertinggi berdasarkan hitung suara sementara pemilu 2024. Rai Mantra menyatakan ingin menunggu hasil akhir perhitungan suara dari KPU RI terlebih dulu.
“Bukan hal mudah, kita sambil menunggu perkembangan suara dari KPU mudah-mudahan semua jadi suatu amanah untuk mencapai tujuan bersama,“ kata Rai Mantra di Denpasar, Jumat.
Mantan Wali Kota Denpasar itu hingga saat ini menduduki peringkat pertama dalam hitung sementara KPU dari 17 calon anggota DPD RI, ia meraup 16,42 persen suara atau 113.621 suara.
Hingga hari ini data KPU Bali mencatat 36,25 persen suara masuk atau 4.643 TPS dari 12.809 TPS, Rai Mantra masih unggul, disusul I Komang Merta Jiwa dengan 14,04 persen. Kemudian sosok kontroversial Arya Wedakarna 12,29 persen, dan Ni Luh Djelantik 11,77 persen.
Keberhasilan Rai Mantra mengungguli pejawat Arya Wedakarna dan menyingkirkan Bambang Santoso itu, mengatakan berkat tujuan yang selama ini digaungkan, ia menganggap calon lain bukan sebagai lawan yang harus disingkirkan.
Pesaing Wayan Koster dalam pemilihan gubernur Bali 2018 itu menuturkan bahwa ide atau gagasan untuk menjaga budaya sebagai modal dan aset tidak berwujud yang dimiliki daerah. Gagasan ini, kata dia, nantinya dibawa ke Senayan apabila hingga perhitungan akhir namanya masih masuk empat besar anggota DPD RI dari daerah pemilihan (dapil) Bali.
“Kita butuh ruang netral, ada hal penting yaitu menggali potensi yang ada. Di seluruh provinsi memiliki potensi berbeda-beda, kalau diukur dari ekonomi ada yang bersifat aset berwujud dan tidak berwujud. Ini ide yang kami ungkapkan kalau bisa diterima, yaitu budaya kita jadikan aset,” ujarnya.
Dari kajiannya, Rai melihat pendapatan negara bersumber dari modal berwujud dan tidak berwujud, di di antaranya aset yang tidak berwujud seperti pariwisata. Menurut dia, pariwisata yang ditawarkan Bali adalah pariwisata budaya, sehingga karakteristik ini menjadi modal yang harus dijaga, bahkan dengan adanya Bali sebagai contoh, artinya provinsi lain juga bisa mengikuti.
“Mudah-mudahan siapapun yang duduk di DPD RI kita punya persepsi sama, walau tugas akan berbeda sesuai komite, paling tidak konsep modal budaya bisa mewadahi pola pikiran, ini fundamental,” ucapnya.
Menurut dia, konsep yang ia gaungkan itu telah mengantarkannya menjadi peraih suara tertinggi sementara dalam pemilihan DPD RI Pemilu 2024.
"Bertahun-tahun tak aktif di pemerintahan nyatanya konsep ini tetap dibawa kemanapun mengisi acara dan menjadi narasumber. “Saya mengungkapkan isi pikiran ke masyarakat sehingga dapat kemenangan," ujarnya.
"Saya memang tidak pernah berhenti, saya menyelesaikan S3, tetap diundang menjadi narasumber jadi mereka (pendukung) ada kedekatan emosional. Umur segini saya harus memberi kontribusi pemikiran, dan mereka sudah tahu karier saya serta kelemahan dan kelebihan saya,” ujarnya lagi..
Rai Mantra juga mengatakan semua pihak bisa diajak berkomunikasi lebih lanjut, apabila ada perbedaan pendapat menurutnya hal yang wajar, termasuk tiga kandidat potensial lain yang akan duduk kursi DPD RI dari dapil Bali.
“Kenapa tidak, kalau hasil hitung sudah pasti kan harus telponan, itu teman semua, tergantung bisa terima konsep saya atau tidak karena menurut saya modal budaya bukan tunggal, itu sangat majemuk,” ujarnya.
Hingga saat ini KPU Bali baru mengeluarkan hasil hitung sementara melalui portal pemilu2024.kpu.go.id, hingga pukul 11.01 tadi baru 36,25 persen suara masuk dengan keunggulan sementara Rai Mantra, disusul I Komang Merta Jiwa, Arya Wedakarna, dan Ni Luh Djelantik.