REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---Pemungutan suara di Kabupaten Indramayu yang berlangsung pada 14 Februari 2024, menyisakan duka. Karena, sebanyak dua orang petugas pengamanan langsung (Pamsung) tempat pemungutan suara (TPS) dilaporkan meninggal dunia.
Kedua anggota Pamsung yang meninggal tersebut bernama Tarijal (39), warga Blok Cangkring, Desa Lohbener, Kecamatan Lohbener dan Moh Yusuf (61), warga Dusun Janaka, Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra. Tarijal dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (16/2/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. Almarhum sebelumnya bertugas sebagai Pamsung TPS 18 Desa Lohbener.
Menurut Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lohbener, Kuryanto Setia, dari kabar yang diterimanya, korban menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan intensif di RSUD Indramayu. Penyebabnya, diduga akibat kelelahan.
Kuryanto mengatakan, almarhum sebelumnya mulai merasakan sakit saat proses pemungutan suara sedang berlangsung, Rabu (14/2/2024). Saat itu, almarhum langsung diberikan perawatan oleh petugas dari UPTD Puskesmas Lohbener.
Namun, kata dia, karena kondisi kesehatannya memburuk, almarhum dirujuk ke RSUD Indramayu hingga akhirnya meninggal hari ini. ‘’Diduga karena kelelahan,’’ katanya.
Kuryanto menyebutkan, tugas Pamsung sangat berat. Di antaranya, menjaga TPS maupun kotak suara, mulai dari sebelum pencoblosan hingga selesai.
Tak hanya Pamsung, kata Kuryanto, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) lainnya juga memiliki tugas yang berat. Karena itu, mereka pun mengalami kelelahan. ‘’Kecapean, lelah jelas ada,’’ katanya.
Sementara itu, Pamsung yang bernama Moh Yusuf (61), dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (14/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, atau sebelum pencoblosan dimulai.
Salah seorang warga setempat, Oni menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, almarhum memang sudah lama sakit-sakitan. Dia pun sempat bertemu dengan almarhum saat bertugas menjaga kotak suara di TPS 06 pada malam hari menjelang pencoblosan. ‘’Jam 11 malam (23.00 WIB) masih sempat ngobrol, ngopi,’’ kata Oni.
Almarhum kemudian pamit pulang setelah diminta oleh ketua PPS dan PKD yang sedang monitoring. ‘’Kelihatannya beliau lagi tidak enak badan, wajahnya kelihatan pucat. Dan saya kaget waktu paginya dapat kabar beliau meninggal,’’ katanya.
Oni mengungkapkan, almarhum Jarim yang juga menjadi staf Kasun di Pemdes Sumuradem Timur, merupakan sosok yang memiliki loyalitas tinggi. Setiap Pemilu berlangsung, almarhum dipercaya sebagai petugas Pamsung. ‘’Orangnya supel, baik. Dipercaya sama masyarakat dan sama pihak desa juga,’’ kata Oni.