REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Provinsi DKI Jakarta usai pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024). Dua petugas KPPS itu masing-masing adalah Ahmad Julfi dan dan Iyos Rusli.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Sosialisasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Astri Megatari mengaku berduka cita atas adanya petugas KPPS yang meninggal dunia. Untuk mengantisipasi hal serupa saat proses rekapitulasi secara berjenjang, ia mengimbau kepada jajaran termasuk ad hoc, agar mengatur jadwal dengan mempertimbangkan kondisi.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan dinkes, agar stand by pelayanan kesehatan di puskesmas dan satu ambulans di setiap kecamatan. Kepada PPK juga akan kami suplai vitamin," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (16/2/2024).
Diketahui, Ahmad Julfi merupakan petugas KPPS di TPS 66 Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sementara Iyos Rusli merupakan Ketua KPPS di TPS 70 Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Ketua KPU Kota Jakarta Pusat Efniadiansyah mengatakan, Ahmad meninggal setelah melakukan rekapitulasi dan mengantarkan logistik dari TPS ke gudang kecamatan di GOR Tanah Abang. Dalam perjalanan, diduga karena kelelahan, korban mengalami kecelakaan tunggal.
"Sudah masuk tanggal 15 (Februari)," kata dia.
Ia menambahkan, korban ketika itu berkendara bersama temannya. Namun, temannya mengalami luka dan masih dirawat di RSUD Tanah Abang.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membantu dalam proses terkait hal itu. "Kan sudah ada BPJS tenaga kerja dan BPJS Kesehatan. Kami perhatikan semuanya," kata dia.