REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani membantah anggapan bahwa partainya tak mendapatkan coattail effect atau limpahan elektoral atas tingginya raihan suara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Menurut dia, raihan suara Gerindra pada Pileg 2024 naik dibanding kontestasi sebelumnya.
"Hitungan kami ada kenaikan baik persentase raihan suara partai maupun raihan kursi di parlemen," kata kepada wartawan di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).
Coattail effect alias efek ekor jas secara umum berarti fenomena ketika tingginya popularitas atau raihan suara capres pada pemilihan presiden (pilpres) membuat raihan suara partai pendukungnya pada pemilihan legislatif (pileg) ikut terdongkrak.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Pilpres 2024 yang dilakukan oleh hampir semua lembaga survei, Prabowo-Gibran mendapatkan hampir 60 persen suara. Adapun Gerindra yang merupakan partainya Prabowo diketahui hanya mendapatkan sekitar 13,5 persen suara pads Pileg DPR RI.
Gerindra tercatat sebagai partai dengan raihan suara ketiga terbanyak secara persentas pada Pileg 2024. Gerindra turun peringkat karena berhasil menjadi partai dengan raihan suara terbanyak kedua pada Pileg 2019.
Muzani menjelaskan, meski Gerindra menjadi partai pemenang pemilu urutan ketiga, tapi raihan suara meningkat. Pada Pileg 2019, Gerindra meraih 12,57 persen suara, sedangkan pada Pileg 2024 berhasil meraih sekitar 13,5 persen suara. Bahkan, raihan suara Gerindra masih bisa naik. Hal mengingat KPU belum tuntas melakukan penghitungan suara secara manual
"Perhitungan belum selesai meskipun ada hal yang berbeda di lapangan. Tapi hitungan kami, angka persentase partai meningkat, jumlah kursi juga meningkat," kata wakil ketua MPR RI tersebut.