REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Polda Jawa Tengah (Jateng) meminta warga mewaspadai hoaks atau kabar bohong yang beredar saat momen Pemilu 2024, termasuk selepas pemungutan suara. Masyarakat diminta bijak ketika menerima kabar yang belum dipastikan kebenarannya.
“Konten bohong kerap muncul di masa pemilu, masyarakat harus hati-hati.” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto di Semarang, Jumat (16/2/2024).
Satake mengimbau masyarakat tidak menelan mentah-mentah kabar yang beredar, termasuk di media sosial. Ia mencontohkan beredarnya konten provokatif di media sosial tentang pelanggaran atau kecurangan pemilu.
“Bila memang ada dugaan kecurangan atau pelanggaran, bisa langsung melapor ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu),” kata dia.
Masyarakat diminta bijak dalam merespons kabar yang belum dipastikan kebenarannya. Jika ada dugaan pelanggaran atau kecurangan terkait pemilu, kata Satake, sudah ada mekanisme untuk pelaporannya kepada instansi terkait. “Bila ada masalah, bisa ditempuh melalui mekanisme yang sudah ditentukan,” kata Satake.