Jumat 16 Feb 2024 21:06 WIB

Beras Masih Langka di Pasar Tradisional dan Ritel di Bandung

Pedagang kesulitan memperoleh stok beras.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi (kanan) meninjau persedian beras serta penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Pada kegiatan tersebut Presiden Jokowi mengatakan bantuan beras akan dilanjutkan sampai Juni 2024 dan bantuan akan dilanjutkan terus jika APBN mencukupi.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi (kanan) meninjau persedian beras serta penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Pada kegiatan tersebut Presiden Jokowi mengatakan bantuan beras akan dilanjutkan sampai Juni 2024 dan bantuan akan dilanjutkan terus jika APBN mencukupi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Sejumlah pedagang beras di pasar tradisional di Kota Bandung mengeluhkan kelangkaan beras yang masih terjadi dan berlangsung sejak awal Januari tahun 2024. Selain itu, harga beras medium dan premium yang mengalami kenaikan signifikan.

Rahmat Kurnia (55 tahun) salah seorang pedagang beras di pasar tradisional Kosambi Bandung mengatakan kesulitan memperoleh stok beras. Beruntung ia memiliki jaringan agen yang masih bisa mengirim beras."Gak aman (stok). Per pekan bisa dua ton, sekarang boro-boro lima kuintal gak ada," ujar Rahmat, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga

Rahmat mengatakan, mereka yang tidak memiliki jaringan kepada agen penyalur beras relatif sulit mendapatkan stok beras. Rahmat pun mengeluhkan harga beras yang naik signifikan sejak awal tahun 2024 di semua jenis beras.

"Agak berat sekarang, dari awal tahun ada perubahan cukup lumayan gede. Rp 3.000 per kilogram semua jenis beras dari harga Rp 12.000 jadi Rp 15.000 dan harga bagus dari Rp 15.000 jadi Rp 18.000," katanya.

Andri Thahir (35 tahun) salah seorang pedagang beras lainnya mengatakan kelangkaan beras di para pedagang belum teratasi hingga saat ini. Selain itu, harga beras relatif masih mahal. "(Medium) Rp 15.500 per kilogram, oalau kualitas bagus Rp 18.000 sampai Rp 20.000," kata dia.

Dengan harga tersebut, kata dia, pembeli mengeluhkan harga tersebut. Akibatnya mereka mengurangi porsi membeli beras. "Per pekan masuk medium bisa sampai 2-3 ton per pekan masuk sekarang 1 ton per pekan," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement