Jumat 16 Feb 2024 23:58 WIB

Format Baru IBL Tingkatkan Jumlah Penonton

Seluruh klub IBL telah menggelar laga kandang di kota masing-masing.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Pebasket Rans Simba Bogor Le Bryan Keithdrick Nash (kanan) berebut bola dengan pebasket Kesatria Bengawan Solo Andre Rorimpandey (kiri) pada pertandingan Indonesia Basket League (IBL) 2024 di Gor Sritex Arena, Solo, Ahad (4/2/2024). Kesatria Bengawan Solo menang atas Rans Simba Bogor dengan skor 78-72.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Pebasket Rans Simba Bogor Le Bryan Keithdrick Nash (kanan) berebut bola dengan pebasket Kesatria Bengawan Solo Andre Rorimpandey (kiri) pada pertandingan Indonesia Basket League (IBL) 2024 di Gor Sritex Arena, Solo, Ahad (4/2/2024). Kesatria Bengawan Solo menang atas Rans Simba Bogor dengan skor 78-72.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah menyebut format laga kandang dan laga tandang yang digunakan pada musim IBL 2024 berhasil meningkatkan jumlah penonton baik di layar kaca, maupun meningkatkan antusias pendukung yang hadir di lapangan.

“Hari ini kami mengadakan owners meeting untuk mengevaluasi bagaimana format home and away berjalan. Seluruh klub sudah menjalani laga home masing-masing, semuanya excited dengan format ini,” ujar Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/2/2024). 

Baca Juga

“Kami juga membagikan beberapa data. Terutama jumlah penonton yang meningkat di layar kaca dan juga pada antusiasme penggemar basket yang langsung hadir di pertandingan,” kata Junas menambahkan.

Junas menjelaskan penyelenggaraan laga kandang dan tandang di IBL 2024 memang masih terdapat beberapa permasalahan yang dialami klub, namun hal-hal tersebut akan diselesaikan bersama-bersama dalam pertemuan para pemilik klub.

IBL resmi menggulirkan musim 2024 dengan format kandang dan tandang sejak musim reguler. Format ini membuat klub peserta IBL terpacu meningkatkan basis penggemar masing-masing. Unsur kedaerahaan yang diusung juga membuat industri basket merata di Indonesia.

Sejak dimulai pada Januari 2024, seluruh klub IBL telah menggelar laga kandang di kota masing-masing. Beberapa tantangan dijalani, tetapi pengalaman menggelar pertandingan secara mandiri menjadi pelajaran berharga.

“Kami terus belajar. Kemarin saat menggelar laga home pertama, banyak tantangan yang dijalani, tetapi itu harus kami hadapi,” kata pemiliki klub Rajawali Medan Erwin.

“Kami percaya dengan format ini, maka industri basket Indonesia bisa semakin berkembang. Kami juga terus berpacu untuk meningkatkan fan base di Medan,” katanya lagi.

Pemilik Bali United Basketball Club Yabes Tanuri mengakui format laga kandang dan tandang bisa meningkatkan semangat klub untuk menyajikan pertandingan lebih baik. Saat ini semua klub berlomba-lomba untuk meningkatkan basis penggemar masing-masing.

“Seluruh klub tentunya akan terus belajar untuk bisa menyajikan pertandingan terbaik. Kami optimistis, format home and away akan berjalan baik,” ujar Yabes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement