REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kejujuran merupakan sikap mulia yang disenangi Allah SWT Karena itu ada banyak ayat Alquran yang memerintahkan manusia agar memiliki sikap jujur.
Seorang pemimpin sangat penting memiliki sifat jujur. Dengan sifat tersebut, pemimpin akan disenangi rakyatnya. Pemerintahannya akan berjalan baik. Berikut beberapa ayat Alquran tentang kejujuran:
1. Surah Al Maidah Ayat 8
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū kūnū qawwāmīna lillāhi syuhadā'a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana'ānu qamin ‘alā allā ta‘dilū, i‘dilū, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh(a), innallāha khabīrum bimā ta‘malūn(a).
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Menurut tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menjelaskan ayat ini memerintahkan manusia dalam menjalankan pekerjannya dilakukan dengan cermat, jujur dan ikhlas karena Allah baik yang berkaitan dengan duniawi maupun agama. Karena dengan begitu akan mendapatkan balasan yang diharapkan.
2. Surah Al-Ahzab Ayat 70
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa qūlū qaulan sadīdā(n).
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar"
Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menjelaskan selain memerintahkan agar umat beriman bertakwa, Allah juga memerintahkan agar berkata jujur. Manusia hendaknya selaras dari yang diucapkan dengan perilaku.
3. Al-Ankabut Ayat 3
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ
Wa laqad fatannal-lażīna min qablihim falaya‘lamannallāhul-lażīna ṣadaqū wa laya‘lamannal-kāżibīn(a).
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta."
Dari ayat ini menurut tafsir ringkas Kemenag, Allah mengetahui siapa yang berkata jujur dan berdusta.
