REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Moskow mengundang Hamas dan kelompok Palestina lainnya termasuk Fatah untuk membahas perang Israel di Gaza dan isu Timur Tengah lainnya.
Kantor berita Tass melaporkan Rusia meminta faksi-faksi Palestina untuk berkunjung ke Moskow dalam rangka pembicaraan "antar-Palestina.
"Kami mengundang semua perwakilan Palestina, kekuatan politik yang memiliki posisi di negara berbeda termasuk di Suriah, Lebanon dan negara lain di kawasan," kata Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat (16/2/2024).
Bogdanov merupakan perwakilan khusus pemerintah Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah. Bertahun-tahun Rusia mencoba memiliki hubungan baik dengan pemain utama di kawasan. Kini Moskow kian kritis pada Israel dan sekutu Baratnya dalam konflik di Gaza.
Laporan ini disampaikan saat Israel bersiap menggelar serangan ke di Rafah, selatan Gaza, tempat terakhir pengungsi mencari tempat perlindungan dalam perang yang berlangsung selama empat bulan di Gaza.
Komisaris tinggi PBB untuk urusan pengungsi Filippo Grandi mengatakan pergerakan massal pengungsi dari Rafah ke Semenanjung Sinai di Mesir akan menjadi bencana bagi warga Palestina dan prospek perdamaian di Timur Tengah.
Di Pertemuan Keamanan Munich, Grandi mengatakan Mesir harus menegaskan pengungsi Palestina mendapatkan bantuan. "Ini akan menjadi bencana bagi Palestina, bagi Mesir dan masa depan perdamaian," kata Grandi tentang rencana invasi darat Israel ke Rafah.
Ketika ditanya apakah pihak berwenang Mesir sudah menghubungi agensi Grandi mengenai rencana kontinjensi. "Pihak Mesir mengatakan bahwa orang-orang harus dibantu di dalam Gaza, dan kami sedang mengupayakan hal itu," jawab Grandi.