REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Misteri masih menyelimuti kematian tokoh oposisi utama Rusia, Alexei Navalny. Penyeban kematian masih belum terungkap. Pemerintah Rusia menyatakan masih menyelidiki penyebab Navalny meninggal dunia di penjara.
Ibu Navalny, Lyudmila Navalnaya menyatakan kepada laman berita independen Novaya Gazeta, dirinya melihat putranya pada 12 Februari, empat hari sebelum kematiannya, terlihat sehat dan ceria.’’Saya tak ingin mendengar bela sungkawa.’’
Sehari sebelum kematiannya, terlihat di layar televisi Navalny mengedarkan pandangannya melalui jendela beteralis. Ia tertawa dan melontarkan lelucon mengenai menipisnya dana simpanannya dan gaji hakim.
Laki-laki berusia 47 tahun itu terlihat sehat dan ceria saat memberikan testimony melalui saluran video pada Kamis (15/2/2024). Kamera kemudian memperlihatkan petugas pengadilan bersenda gurai dengannya, menikmati kelakar di antara mereka.
Humor ia tampilkan dalam kemunculan terakhir pada Kamis itu, dengan mengenakan seragam penjara berwarna hitam. Ia selama ini mendekam di penal colony, Arctic Circle tempat ia harus menjalani hukuman panjang.
’’Yang Mulia, saya akan mengirimkan nomor rekening saya sehingga Anda bisa menggunakan gaji besar Anda sebagai hakim federal untuk menambah jumlah isi rekening saya, sebab saya sudah kehabisan uang,’’ candanya.
Setelah persidangan, Navalny menulis di akun X.’’Penjara Yamal memutuskan memecahkan rekor menjilat dan membuat senang Moskow. Mereka memasukkan saya ke sel isolasi selama 15 hari,’’ katanya.
Sejak pertama kali dipenjara pada 2021, ia sering keluar masuk sel isolasi. Memasukkan tahanan ke sel jenis ini untuk menghukum mereka yang yang dianggap melanggar aturan yang berlaku di sistem penjara Rusia.
Ia menuturkan,’’Ini keempat kalinya saya berada di sela isolasi dalam kurun kurang dari dua bulan.’’ Inilah pesan terakhir yang ia tulis melalui X sebelum akhirnya muncul kabar Navalny tak sadarkan diri dan mengembuskan napas terakhir.
Terkait kematian Navalny, pihak penjara mengeluarkan pernyataan singkat. Navalny jatuh sakit Jumat (16/2/2024) pagi setelah berjalan di dalam penal colony atau koloni hukuman. Yakni permukiman untuk mengasingkan narapidana dari masyarakat di lokasi terpencil.
Navalny kehilangan kesadaran dan staf medis setempat, staf medis penjara segera dipanggil ke lokasi. Ambulans dipanggil untuk segera tiba. Pihak penjara mengeklaim upaya dilakukan untuk menyadarkan kembali Navalnya tetapi gagal. Nyawanya tak tertolong.
Penyebab kematian Navalnya belum diungkapkan pihak penjara.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan Presiden Vladimir Putin sudah diberi tahu. ’’Pihak penjara melakukan pengecekan dan klarifikasi.’’ Ketika ditanya wartawan apakah Navalny mengalami penggumpalan darah di otak, ia menyatakan dokter memeriksanya.
Navalny dijatuhi hukuman penjara 19 tahun pada Agustus tahun lalu setelah dinyatakan bersalah membangun komunitas ekstremis, mendanai aktivis ekstremis, dan kejahatan lainnya. Ia sebelumnya menjalani hukum 11,5 tahun karena kecurangan. Ia membantahnya.
Empat bulan kemudian, para pengacaranya kehilangan kontak dengan Navalny. Mereka meyakini kliennya dipenjara di sebuah penal colony sekitar 100 km sebelah timur Moskow.