GenpOp. -- Pakar Teknologi Blockchain, Anndy Lian, menilai perusahaan yang melakukan tokenisasi asetnya akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Menurutnya, perusahaan bakal mampu menawarkan produk dan layanan yang lebih menarik dan inovatif kepada pelanggan, mitra, dan investornya.
Arti tokenisasi merujuk pada proses konversi aset fisik menjadi token yang mudah dialihkan, disimpan dan direkam dalam blockchain.
Menurut Lian, penulis buku "Blockchain Revolution 2030" dan "NFT: From Zero to Hero" itu menguraikan, banyak perusahaan yang mungkin mengklaim bahwa tokenisasi aset akan memungkinkan perusahaan menciptakan aliran pendapatan baru, mengurangi biaya operasional, meningkatkan pengalaman dan loyalitas pelanggan, serta mengakses pasar dan investor baru.
"Tokenisasi aset akan memberi perusahaan keunggulan dibandingkan pesaing mereka, yang masih menggunakan metode tradisional dalam pengelolaan dan transfer aset," ujarnya, kepada techopedia.
Ketika blockchain mengalami perkembangan yang terus-menerus, maka transfer uang dan pembayaran akan berubah menjadi lintas batas. Seseorang di Indonesia bisa dengan sangat mudah mentransfer uang ke negara lain di luar sana.
Teknologi Blockchain dapat memungkinkan transaksi uang lintas batas negara menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih aman tanpa perantara atau biaya.
Teknologi Blockchain juga dapat mendukung penciptaan dan adopsi mata uang kripto, stablecoin, dan CBDCs (central bank digital currencies), yang dapat menawarkan bentuk uang alternatif atau pelengkap terhadap mata uang fiat tradisional.
Blockchain juga akan berdampak pada manajemen data dan pembuatan identitas digital. Blockchain dapat menyediakan cara untuk menyimpan, berbagi, dan memverifikasi data dengan cara yang terdesentralisasi dan tidak dapat diubah tanpa bergantung pada otoritas atau perantara terpusat.
Teknologi Blockchain juga memungkinkan pembuatan dan pengelolaan identitas digital, yang dapat memberi user lebih banyak kontrol, privasi, dan keamanan atas data pribadi dan aktivitas online mereka. []