Sabtu 17 Feb 2024 15:43 WIB

Lima Waralaba yang Batalkan Sekuel Film dengan Berbagai Alasan

Dibatalkannya sekuel ini karena pendapatan film yang mengecewakan di box office.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Film The Mummy.
Foto: Universal Pictures
Film The Mummy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waralaba film sukses besar di Hollywood, tetapi ada juga yang gagal berkembang. Akibatnya, rencana sekuel film yang sudah disiapkan akhirnya dibatalkan atau tak kunjung direalisasikan. Salah satu penyebabnya adalah pendapatan film yang mengecewakan di box office.

Ada juga beberapa waralaba yang urung melanjutkan sekuel karena penilaian buruk dari kritikus. Berikut lima waralaba yang batal menghadirkan lanjutan film, meski sebenarnya banyak penggemar menantikannya, dikutip dari laman ScreenRant, Sabtu (17/2/2024).

Baca Juga

1. Eragon (2006)

Film Eragon yang diangkat dari buku-buku karya Christopher Paolini muncul tepat sebelum ekspansi waralaba besar seperti Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun, film ini berakhir menggantung dengan sekuel yang tidak pernah terdengar kabarnya sampai sekarang.

Dengan anggaran 100 juta dolar AS (kini setara dengan Rp 1,56 triliun), film menghasilkan 250 juta dolar AS (Rp 3,9 triliun). Sayangnya, film dibombardir dengan ulasan negatif tentang aspek cerita, meski visualnya dipuji dengan penampilan naga CGI yang spektakuler.

2. The Mummy (2017)

Disutradarai oleh Alex Kurtzman dan dibintangi oleh Tom Cruise, The Mummy rilisan 2017 ini adalah reboot dari seri film klasik Mummy yang dulu dibintangi oleh Brenden Frasier. Kali ini, film menceritakan kisah yang berbeda tapi dengan inti sama terkait mumi di Mesir. 

Universal Studios mempunyai harapan besar untuk membangun "Dark Universe" yang luas dari film ini. Bahkan, ada rencana menyertakan bintang-bintang besar seperti Johnny Depp, Angelina Jolie, Javier Bardem, dan Russell Crowe. Namun, proyek itu dibatalkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement