Ahad 18 Feb 2024 16:20 WIB

Dukung Percepatan Tanam, Kementan Kerahkan Pompa untuk Sawah Kering

Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Dok Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan percepatan tanam padi untuk menggenjot produksi beras. Intervensi dilakukan di sawah-sawah bera atau masih kering di Kabupaten Sumedang dan Subang, Jawa Barat.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pada Desember 2023 lalu telah dilakukan penanaman padi di lahan seluas 1,5 juta hektare dan pada Januari 2024 seluas 1,7 juta hektare. Pada Februari, akan ada penanaman seluas sekitar 1 juta hektare sampai 1,5 juta hektare. 

Baca Juga

"Kita tingkatkan produksi, sehingga stok beras cukup, jangan sampai kita kekurangan pangan dan kita bisa mewujudkan cita cita besar kita menjadi pengendali pangan dunia,” ujar Amran, Ahad (18/2/2024).

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, gambaran umum pertanaman padi nasional berdasarkan Siscrop 15-30 Januari 2024 terdapat Luas Tanam 3.510.665 ha dengan Luas Bera  1.259.810 ha. Sedangkan gambaran umum pertanaman di Jawa Barat berdasarkan Siscrop 15-30 Januari 2024 terdapat Luas Tanam 398.701 ha dengan Luas Bera 154.999 ha.

"Kalau di gambaran umum pertanaman di Kabupaten Subang ini berdasarkan Siscrop 15-30 Januari 2024 terdapat Luas Tanam 47.856 ha dengan Luas Bera 27.320 ha," ungkap Ali Jamil.

Dalam kunjungannya ke Desa Pada Asih, Kecamatan Conggeang l, Kabupaten Sumedang, Ali Jamil mengatakan, sawah-sawah bera ini akan dilakukan intervensi untuk percepatan tanam. Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air untuk percepatan tanam.

"Mereka belum tanam biasanya masalahnya karena air belum sampai ke sawah. Sumber air ada tapi belum sampai ke lahan, misal letak sawah lebih tinggi dari sungai, jadi perlu dipompa," kata Ali Jamil.

Pemanfaatan sumber air yang dilakukan oleh Poktan Barokah di Sumedang ini dengan dilakukan pompanisasi dari Sungai Cianda untuk mengairi lahan seluas 25 hektare. Seluas 50 hektare yang dikelola Poktan Sri Lancar ini belum bisa tanam karena kekurangan air.

"Saat ini juga sudah mulai turun hujan, tetapi air belum mencukupi untuk tanam. Kami sekarang mengupayakan pompanisasi dari Sungai Cianda, menggunakan dua unit pompa 3 inci," paparnya.

Lokasi sawah lainnya milik Poktan Sri Lancar yang masih bera di Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang seluas 50 ha juga dilakukan pompanisasi dari Kali Jungklang dengan menggunakan pompa 6 inci dan 3 inci.

“Kami imbau untuk Dinas Pertanian dan petani atau Poktan yang memiliki Pompa Air agar segera diturunkan ke sawah dalam rangka percepatan penyediaan air untuk percepatan tanam dan perawatan tanaman hingga panen,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement