Ahad 18 Feb 2024 22:06 WIB

Denny JA Ungkap Lima Alasan Dirinya Membantu Pemenangan Prabowo Subianto

Denny mengaku akan tetap menegur jika Prabowo berbuat salah.

Denny Januar Ali
Foto: Dok Republika
Denny Januar Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali mengungkap lima alasan dirinya dan lembaganya ikut membantu pemenangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Di akun media sosialnya, Denny JA mengaku berbincang dengan capres Prabowo dalam sambungan telepon selama sekitar 10 menit pada Sabtu (17/2/2024) malam.

Denny mengaku dalam obrolannya, Prabowo mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu memenangkan Pilpres 2024. Denny juga mengungkap ada lima alasan dirinya menjadi konsultan politik Prabowo untuk memenangai pilpres tahun ini.

Baca Juga

Pertama, kata Denny JA, capres Prabowo punya kemungkinan menang paling besar. "Simpel saja saya melihatnya. Saya sudah punya insting. Jokowi pada waktunya akan membantu Prabowo, dan diketahui publik luas," tutur Denny dalam keterangan, Ahad (18/2/2024).

Menurut Denny, di Pilpres 2019, Jokowi menjadi lawan Prabowo. Ia mengatakan, jika dukungan kepada dua capres ini digabung, suaranya adalah 100 persen seluruh pemilih Indonesia.

Denny menambahkan, di Pilpres 2024, ketika Jokowi dan Prabowo bergabung, berarti ada 100 persen dukungan. "Katakanlah 50 persen pendukung lamanya pergi, karena tak setuju kerja sama Prabowo dan Jokowi, toh masih ada 50 persen lagi pendukungnya yang tersisa," tegas Denny

Menurutnya, dukungan 50 persen pemilih seluruh Indonesia ini besar, bahkan cukup untuk menang satu putaran pilpres. Alasan kedua, yakni kegigihan Prabowo mendapatkan mandat menjadi presiden. Denny mengaku sudah mengikuti secara khusus perjalanan politik Prabowo sejak Pilpres 2004.

Saat itu Prabowo ikut konvensi Partai Golkar namun gagal. Lalu di Pilpres 2009, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden, dan kembali gagal. Kemudian di Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo maju sebagai capres. Meskipun, di dua pemilu ini Prabowo juga kalah dari Jokowi. Kini, Prabowo kembali menjadi capres di Pilpres 2024.

"Alasan ketiga, “It is now or never. Pilpres 2024 ini menjadi the last dance, pertarungan terakhir bagi Prabowo. Jika kalah, maka tak ada lagi momen Pilpres yang bisa ia ikuti, karena mungkin juga masalah usia," ujarnya.

Alasan keempat yang membuat Denny memilih mendukung Prabowo adalah karena Ketum Gerindra itu dinilai menjadi pemimpin konsensus. Menurut Denny, Prabowo memiliki karakter kepemimpinan yang dibutuhkan di negeri ini.

"Itu kemampuan mengubah lawan menjadi kawan. Mengubah penentang menjadi pendukung. Kita lihat contoh, banyak sekali, jenderal, aktivis, dan tokoh-tokoh yang tadinya menentangnya, tiba-tiba berubah menjadi pendukungnya. Ia juga berada di pusat spektrum politik. Ia dekat dengan kalangan nasionalis, Islam, dan minoritas," tutur Denny.

Alasan terakhir, atau kelima yakni, visi dari Prabowo sendiri. Denny menilai Prabowo ingin menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia dan menuju Indonesia Emas 2045. "Saya berdiri di samping Prabowo dengan sikap seorang profesional sejati. Yaitu memberi gagasan positif. Mendukungnya ketika ia benar. Tapi juga nanti ikut menegurnya ketika ia salah," tegas Denny JA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement