Senin 19 Feb 2024 06:00 WIB

Tafsir Alquran Saat Nabi Musa Membelah Laut Merah

Alquran menjelaskan Allah melindungi Nabi Musa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Laut Merah tempat dahulu Nabi Musa menyeberang ke Palestina.
Foto: Anadoulu
Ilustrasi Laut Merah tempat dahulu Nabi Musa menyeberang ke Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah mengabadikan kisah-kisah panjang di balik keberadaan sejumlah laut, di antaranya adalah Laut Merah. Laut ini menjadi saksi mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa As.

Teluk ini terletak di sebelah barat Jazirah Arab. Di perairan inilah lokasi kisah Nabi Musa membelah laut untuk berlari dari kejaran Fir'aun. Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah tersebut diperkirakan terjadi sekitar 3.500 tahun silam.

Baca Juga

Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 50, Allah SWT berfirman:

وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya)." 

Dalam ayat tersebut disebutkan nikmat lain yang diberikan kepada Bani Israil, yaitu Allah telah menyelamatkan mereka ketika meninggalkan Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa As dari kejaran Fir‘aun bersama tentaranya.

Dalam Tafsir Tahlili Kemenag dijelaskan, setelah Allah mengangkat Musa menjadi Rasul, Dia memerintahkan agar menyeru Fir‘aun dan kaumnya untuk beriman kepada-Nya, menuntut Fir‘aun agar membebaskan Bani Israil yang berada di negeri itu, dan menghentikan kekejaman yang dilakukan terhadap mereka. 

Sebagai jawabannya, Fir‘aun memperhebat siksaan dan kekejamannya terhadap Bani Israil dan memerintahkan rakyatnya untuk meningkatkan kerja paksa yang ditimpakan kepada mereka.

Kemudian Allah memberikan berbagai mukjizat kepada Musa As dan saudaranya, Nabi Harun, antara lain tongkat Nabi Musa yang dapat berubah menjadi ular dan dapat menelan ular-ular yang dijelmakan oleh para pesihir yang dikerahkan Fir‘aun untuk melawan mukjizat Nabi Musa As.

 

Melihat kenyataan itu, para pesihir itu pun mengakui kekalahan mereka, lalu menyatakan beriman kepada Tuhan. Akhirnya Fir‘aun mengusir dan mengejar-ngejar mereka. Maka berangkatlah mereka meninggalkan negeri itu di bawah pimpinan Nabi Musa a.s., sedangkan Fir‘aun dan bala tentaranya mengejar mereka. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement