Senin 19 Feb 2024 07:37 WIB

Israel Ancam Serang Kota Rafah Selama Ramadan

Invasi ke Rafah akan melalui koordinasi dengan AS dan Mesir.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Wanita Palestina menjahit popok bayi di bengkel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, (18/2/2024). Lokakarya tersebut memproduksi sekitar 600 popok sehari untuk dijual seharga 1 dolar AS.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Wanita Palestina menjahit popok bayi di bengkel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, (18/2/2024). Lokakarya tersebut memproduksi sekitar 600 popok sehari untuk dijual seharga 1 dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengancam akan menyerang kota Rafah di Jalur Gaza selatan selama bulan Ramadan. Dia mengisyaratkan, serangan ke Rafah hanya dapat disetop jika Hamas membebaskan warga Israel yang masih disandera.

“Saya mengatakan ini dengan sangat jelas: Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan dengan cara ini, warga Gaza bisa merayakan hari raya suci Ramadhan,” kata Gantz dalam sebuah konferensi di Yerusalem, Ahad (18/2/2024), dikutip laman Middle East Monitor.

Baca Juga

Gantz, yang merupakan mantan menteri pertahanan Israel menambahkan, invasi ke Rafah akan terjadi melalui koordinasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Mesir. Dia menyebut hal itu guna meminimalkan korban sipil.

“Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu – jika pada bulan Ramadan para sandera kami tidak ada di rumah, pertempuran akan meluas ke wilayah Rafah,” ujar Gantz. Israel sebelumnya sudah meluncurkan serangkaian serangan udara ke Rafah dan menyebabkan puluhan orang terbunuh.