REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Jumlah korban yang meninggal akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 28.858 orang, dan lebih dari 68.600 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (17/2/2024) waktu setempat. “Jumlah korban agresi Israel naik menjadi 28.858 sejak 7 Oktober, sementara 68.667 orang lainnya terluka,” demikian dinyatakan Kementerian Kesehatan.
Konflik Israel-Hamas memanas sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina itu melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel serta serangan lintas batas dari Gaza hingga menewaskan 1.200 orang. Hamas juga disebut menyandera sekitar 240 warga Israel.
Israel lantas melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza, dan mulai meluncurkan serangan darat dengan tujuan melenyapkan petempur Hamas serta menyelamatkan para sandera. Pada 24 November tahun lalu, Qatar menjadi mediator Israel dan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata sementara, juga menyangkut pertukaran tawanan perang dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember 2023. Hingga kini, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan Hamas di Gaza.