REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Maskur Zaenuri menyampaikan, peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka.
Hal itu disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar akan produk mebel dan kerajinan nasional. Meskipun kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik, permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia.
"Himki tetap berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional (AS dan Eropa), dimana kedua kawasan terbut mengalami inflasi yang sangat besar," kata dia.
Maskur menegaskan Himki tetap optimis dengan industri mebel dan kerajinan akan mengalami pertumbuhan untuk itu pihaknya akan mobilisasi pembeli masuk dari pasar nontradisional seperti India, Timur Tengah. Karena penurunan ekspor mebel dan kerajinan terjadi di pasar tradisional, seperti Amerika dan Eropa.
Untuk itu, tambahnya, Himki bekerja sama dengan kementerian-kementerian seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri untuk mendukung perluasan ke pasar nontradisional.