Senin 19 Feb 2024 12:11 WIB

Tiga Ayat Alquran Perintahkan Berdzikir dan Tafsirnya

Dzikir merupakan cara seorang hamba agar bisa selalu merasa dekat dengan Tuhannya.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Berdzikir. Ilustrasi
Foto: Darmawan / Republika
Berdzikir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Dzikir merupakan cara seorang hamba agar bisa selalu merasa dekat dengan Tuhannya. Dzikir juga merupakan sebuah amalan yang sangat dianjurkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya.

Ada banyak ayat-ayat Alquran yang memerintahkan umat Muslim untuk senantiasa berdzikir dan selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam kondisi apapun. Berikut ini tiga ayat Alquran yang memerintahkan tentang berdizkir lengkap dengan tafsirnya.

Baca Juga

Pertama, Quran surat Al Ahzab ayat 42

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلً

Artinya: “Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.”

Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, melalui ayat ini, Allah menganjurkan kepada semua orang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, agar banyak-banyak berzikir mengingat Allah dengan menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya dengan hati dan lidah pada setiap keadaan dan setiap waktu. Karena, Allah yang melimpahkan segala nikmat yang tak terhingga banyaknya kepada mereka. Mereka diperintahkan bertasbih kepada-Nya dengan pengertian membersihkan dan menyucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya.

Berzikir dan bertasbih ini dilakukan di pagi hari ketika baru bangun dari tidur, sebab ketika itu seakan-akan seseorang hidup kembali setelah mati, untuk menghadapi hidup yang baru. Diperintahkan juga bertasbih pada sore hari karena pada saat itu seseorang telah selesai mengerjakan bermacam-macam pekerjaan sepanjang hari. Zikir pada waktu itu merupakan tanda bersyukur kepada Allah atas limpahan taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dan dapat memperoleh rezeki untuk keperluan hidupnya dan nafkah bagi keluarganya.

Dengan banyak zikir, ia dapat menghambakan diri kepada Allah dan untuk menghadapi alam akhirat. Di samping itu, ia dapat pula meneliti perbuatan yang sudah dilaksanakan sehingga dapat mengusahakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan bagi hari-hari yang akan datang.

Dua, Quran surat al-Baqarah ayat 152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ 

Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."

Dalam Tafsir Al Misbah Quraish Shihab disebutkan, bahwa maksusd ayat tersebut adalah perintah  kepada  kaum Muslimin untuk selalu mengingat Allah. Bahwa Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku dengan lidah, pikiran hati dan anggota badan; lidah menyucikan dan memuji- Ku, pikiran dan hati melalui perhatian terhadap tanda-tanda kebesaran- Ku, dan anggota badan dengan jalan melaksanakan perintah-perintah-Ku. Jika itu semua kamu lakukan niscaya Aku ingat pula kepada kamu, Sehingga Aku akan selalu bersama kamu saat suka dan dukamu dan bersyukurlah kepada- Ku dengan hati, lidah dan perbuatan kamu pula, niscaya-Ku tambah nikmat- nikmat-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku agar siksa-Ku tidak menimpa kamu. 

Bahwa Allah mendahulukan perintah mengingat diri-Nya atas mengingat nikmat-Nya, karena mengingat Allah lebih utama daripada mengingat nikmat-nikmat-Nya.  Tentu saja untuk mencapai sukses melaksanakan perintah di atas, bahkan untuk sukses meraih segala yang diharapkan, diperlukan kesungguhan upaya. Ia harus diperjuangkan. Untuk itu ayat berikut mengajarkan semua kaum beriman dua cara utama untuk meraih sukses. 

 Tiga. Quran surat al-Baqarah ayat 198

 

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْفَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتِ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِندَ

 Artinya: "Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat."

Quraish Shihab menyebutkan dalam tafsirnya Al Misbah, bahwa pada ayat ini Allah memerintahkan umat Islam yang tengah melakukan ibadah haji untuk memperbanyak dzikir pada siang hari saat di Arafah dan di malam hari saat berada di Muzdalifah.

Berzikirlah kepada Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu atau disebabkan karena Dia telah memberi petunjuk kepada kamu. Dalam alqur’an dan melalui rasul-Nya Allah mengajarkan empat macam zikir, yaitu dengan lidah melalui ucapan, dengan anggota tubuh melalui pengamalan, dengan pikiran melalui perenungan yang mengantar kepada pengetahuan, serta dengan hati melalui kesadaran akan kebesaran- Nya yang menghasilkan emosi keagamaan dan keyakinan yang benar. Zikir-zikir tersebut pada akhirnya harus membuahkan amal kebajikan. Sesungguhnya kamu sekalian sebelum itu yakni sebelum datangnya petunjuk Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. termasuk kelompok orang-orangyang sesat, yakni tidak mengetahui jalan yang benar menuju ridha-Nya, serta melaksanakan haji dan umrah tidak sesuai dengan  yang diajarkan-Nya

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement