REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---- Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat ini memiliki perolehan suara relatif tinggi, terutama di daerah perkotaan seperti di Jabodetabek, beberapa kota di Jawa Barat dan kota-kota di luar Jawa. Menanggapi hal ini, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, fakta tersebut tidak mengherankan. Karena, basis massa PKS memang lebih didominasi warga perkotaan terutama yang memeluk agama Islam.
"PKS lebih unggul dan lebih punya ruang menarik di level perkotaan karena basis PKS lebih dekat dengan perkotaan. Secara dakwah maupun ruang politik, isu yang dimainkan PKS itu lebih relevan dengan daerah perkotaan dibandingkan pedesaan," ujar Arifki, Senin (19/2/2024).
Arifki mengatakan, pemilih Islam perkotaan rata-rata adalah kalangan intelektual dan kelas menengah ke atas. Sehingga isu-isu kritis dan narasi perubahan lebih mudah dicerna oleh basis massa tersebut. Selain itu, suara PKS relevan dengan suara pasangan capres-cawapres yang mereka usung yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Selain itu, lanjut Arifki, program dakwah yang dilakukan kader-kader akar rumput PKS selama ini juga lebih banyak di lingkungan kampus. Dan rata-rata kampus terletak di daerah perkotaan. "Sehingga dakwah PKS itu memang lebih dekat dengan masyarakat perkotaan," kata Arifki.
PKS, sementara memimpin perolehan suara Pemilu Legislatif di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan pantauan Republika di real count KPU yang datanya terupdate hingga Sabtu (17/2/2024) pukul 19.30 WIB kemarin, PKS memimpin dengan perolehan 174.522 suara atau 14,51 persen.
PKS mengalahkan PDIP yang memperoleh 155.951 suara atau 12,97 persen. Di urutan tiga adalah Partai Gerindra yang memperoleh 129,932 suara atau 10,81 persen. Real count untuk Pileg Provinsi DKI Jakarta ini baru berdasarkan suara masuk sebanyak 45,17 persen. Selain di DKI, PKS juga unggul di Kota Depok dan beberapa kota di Jawa Barat.