Senin 19 Feb 2024 12:59 WIB

Presiden Brasil Samakan Kekejaman Israel dengan Pembantaian Yahudi Era Hitler

Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, ini adalah genosida.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
Massa Palestina berjuang untuk membeli roti dari toko roti di Rafah, Jalur Gaza, Ahad, (18/2/2024).
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Massa Palestina berjuang untuk membeli roti dari toko roti di Rafah, Jalur Gaza, Ahad, (18/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,BRASILIA – Presiden Brasil Luiz Inacio da Silva menggambarkan agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza sebagai genosida. Dia pun menyandingkan tindakan Israel dengan kekejaman yang dilakukan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, pada era Perang Dunia II.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, ini adalah genosida,” demikian saluran Canal Gov Brazil mengutip ucapan Lula da Silva, Ahad (18/2/2024).

Baca Juga

Dia berpendapat, apa yang dihadapi dan dialami rakyat Palestina di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. “Sebenarnya, hal itu telah terjadi: ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi (pada era Perang Dunia II),” kata Lula

“Ini bukan perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap dengan perempuan dan anak-anak,” tambahnya.

Saat ini Israel dan Hamas masih terlibat pertempuran di Jalur Gaza. Sejauh ini hampir 29 ribu warga Gaza telah terbunuh sejak Israel meluncurkan agresinya pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,2 juta orang mengungsi. Mereka harus menghadapi kekurangan makanan, pasokan air bersih, dan obat-obatan. Hal itu karena Israel menerapkan kontrol ketat bagi konvoi bantuan kemanusiaan yang hendak memasuki Gaza.

PBB mengungkapkan, 60 persen infrastruktur di Gaza juga telah rusak atau hancur. Mereka termasuk bangunan rumah sakit atau fasilitas kesehatan. 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement