Senin 19 Feb 2024 14:40 WIB

Doa Malam Nisfu Syaban

Doa nisfu syaban dilakukan setelah sholat isya.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Umat Islam membaca doa di malam Nisfu Syaban.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Umat Islam membaca doa di malam Nisfu Syaban.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Umat Islam memanfaatkan bulan Syaban dengan memperbanyak ibadah seperti puasa sunnah, membaca alquran, bersedekah, berdzikir, dan memanjatkan doa di malam nisfu syaban. Doa Nisfu sya’ban dibaca pada malam ke-15 bulan Syaban dan bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah.

Doa nisfu syaban  dilakukan setelah sholat isya,kemudian dilanjutkan dengan membaca surat yasin sebanyak 3x. Dengan rincian, bacadan yasin pertama diniatkan untuk mendapatkan umur panjang dan selalu dalam ketaatan kepada allah, kemudian membaca doa nisfu syaban. 

Baca Juga

Kedua membaca yasin dengan niat agar diberi perlindungan dari segala ancaman, bala, dan bencana, serta keluasan rezeki,  lalu baca doa nisfu syaban. Ketiga, membaca yasin dengan niat agar diberi kekayaan hati dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah lalu membaca doa nisfu syaban.

Dikutip dari buku “Hadiah Untuk Wong Kampung: Sebuah Amaliyah Aswaja” karya, Alaika M. Bagus Kurnia, menyebutkan bahwa, Imam al-Ghazali mengistilahkan malam Nishfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali pada malam ke-13 bulan Sya'ban, Allah swt. memberikan sepertiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya'ban nanti, catatan perbuatan orang-orang muslim penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah swt.

Doa Nisfu Sya’ban

اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِئينَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ.

 اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: ﴿يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ﴾،

 إِلَهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arti Doa Nisfu Syaban

“Ya AllAh, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan tidak diberi anugerah kepada-Mu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemulyaan, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan kenikmatan. Tiada Tuhan melainkan Engkau, dan pertolongan-Nya orang yang mengungsi, dengan keselamatannya orang yang meminta pertolongan dan dengan keamanan serta sentausanya orang yang takut.”

“Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku disisi Engkau didalam Ummil Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit dalam rizkiku, maka hapuslah. Ya Allah, dengan anugerah Engkau celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rizkiku dan tetapkanlah aku disisi Engkau dalam Ummil Kitab sebagai orang yang beruntung, memperoleh rizki dan taufik dalam melakukan kebajikan sesungguhnya Engkau telah bersabda dan sabda Engkau adalah benar didalam kitab Engkau yang telah diturunkan atas lisan Nabi Engkau yang terutus. Alloh menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan dan disisi Allah Ummul Kitab".

"Wahai Tuhanku, dengan kenyataan yang agung pada malam pertengahan bulan Sya'ban yang mulia yang di malam pertengahan bulan Sya'ban segala perkara yang ditetapkan dibedakan, hapuskanlah dari saya segala macam mara bahaya yang telah saya ketahui dan yang belum saya ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, dengan Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihani. Semoga Allah selalu melimpahkan sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, atas keluarga dan para sahabat beliau.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement